Polemik Pengiriman Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus: Pertanyaan tentang Peran Wakil Presiden Mencuat
Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima, menyoroti keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menunjuk mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu utusan Indonesia untuk menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Reaksi ini muncul di tengah perbincangan mengenai kelayakan dan signifikansi penunjukan tersebut.
Aria Bima menekankan bahwa keputusan akhir berada di tangan Presiden Prabowo. Ia menyatakan, "Saya kira yang tahu adalah Pak Prabowo ya. Tanyakan pada pemerintah, karena itu sudah diputuskan oleh presiden untuk menjadi utusan ke Vatikan." Namun, ia juga menambahkan bahwa karena keputusan tersebut telah diambil, ia tidak dalam posisi untuk memberikan saran atau menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan.
Perdebatan kemudian beralih ke pertanyaan mengapa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak dipertimbangkan untuk mewakili Indonesia dalam acara kenegaraan tersebut. Aria Bima secara terbuka mempertanyakan, "Nah, saya mempertanyakan kenapa nggak Wakil Presiden yang berangkat itu loh."
Keputusan Presiden Prabowo untuk mengirim Jokowi, bersama dengan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, memicu berbagai spekulasi dan interpretasi. Beberapa pihak berpendapat bahwa penunjukan Jokowi mencerminkan pengakuan atas peran pentingnya di panggung internasional dan hubungannya yang baik dengan Vatikan. Yang lain mungkin melihatnya sebagai cara untuk menunjukkan kesinambungan dan stabilitas dalam hubungan diplomatik Indonesia. Namun, pertanyaan yang diajukan Aria Bima menyoroti potensi implikasi politik dan protokoler dari keputusan tersebut.
Keberangkatan Jokowi ke Vatikan sebagai utusan khusus Presiden Prabowo Subianto mengundang tanya dari berbagai kalangan, terutama mengenai representasi negara yang dianggap lebih sesuai diemban oleh Wakil Presiden. Hal ini memunculkan diskusi tentang tata kelola pemerintahan dan protokoler kenegaraan yang ideal.
Debat ini juga menyoroti pentingnya transparansi dan komunikasi yang efektif dalam pengambilan keputusan pemerintah, terutama dalam hal-hal yang melibatkan representasi negara di forum internasional. Penjelasan yang lebih rinci mengenai alasan di balik penunjukan Jokowi mungkin dapat meredakan kekhawatiran dan spekulasi yang muncul.
Terlepas dari alasan di balik keputusan tersebut, momen ini menjadi pengingat akan kompleksitas diplomasi dan pentingnya mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan yang dapat memengaruhi citra dan kepentingan nasional.
Daftar Utusan Indonesia:
- Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-7 RI
- Thomas Djiwandono (Tommy), Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu)