Huayou Ambil Alih Kendali Proyek Baterai Kendaraan Listrik Nasional, Gantikan LG

markdown Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis dengan menunjuk Huayou Holding, perusahaan energi asal China, untuk menggantikan LG Energy Solution dalam memimpin konsorsium proyek baterai kendaraan listrik nasional. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, dan menjadi babak baru dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Menurut Rosan Roeslani, perubahan kepemimpinan ini didasari oleh evaluasi mendalam terhadap proses negosiasi yang berlangsung antara LG dan konsorsium Indonesia. Setelah berjalan hampir lima tahun tanpa kemajuan signifikan, pemerintah merasa perlu mengambil tindakan tegas untuk memastikan proyek strategis ini tidak berlarut-larut. Langkah ini diambil demi mempercepat realisasi ekosistem baterai kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia.

"Negosiasi ini sudah terlalu lama, sedangkan kita kan ingin semua berjalan dengan baik, dengan cepat, karena negosiasinya sudah berlangsung 5 tahun," ujar Rosan Roeslani dalam keterangan pers di Istana Presiden.

Penunjukan Huayou sebagai pengganti LG membuka peluang baru bagi percepatan proyek senilai 9,8 miliar dollar AS ini. Huayou, yang sebelumnya telah menjadi bagian dari konsorsium, dinilai memiliki komitmen dan kemampuan untuk menggerakkan proyek ini ke arah yang lebih progresif. Pemerintah Indonesia telah secara resmi mengeluarkan surat kepada CEO LG Chem dan LG Energy Solution pada tanggal 31 Januari 2025, terkait perubahan kepemimpinan konsorsium ini.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin, memastikan bahwa perubahan ini tidak akan mengganggu timeline yang telah ditetapkan untuk pengembangan ekosistem baterai nasional.

"Harusnya sih tidak (mengganggu timeline ekosistem baterai nasional). Tidak apa-apa. Hilirisasi kita terus berlanjut," kata Rachmat Kaimuddin.

Selain Huayou, perusahaan nasional seperti Indonesia Battery Corporation (IBC) dan PT Aneka Tambang (Antam) tetap menjadi bagian integral dari proyek ini. IBC, sebagai anak perusahaan Antam, memegang peranan penting dalam struktur joint venture (JV) yang akan dibentuk. Keterlibatan perusahaan-perusahaan nasional ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memaksimalkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik.

  • Indonesia Battery Corporation (IBC)
  • PT Aneka Tambang (Antam)

Rosan Roeslani menambahkan bahwa Huayou telah menunjukkan minat yang besar untuk berperan lebih aktif dalam konsorsium sejak tahun 2024. Namun, pemerintah saat itu masih menghargai komitmen yang telah terjalin dengan pihak Korea Selatan. Dengan adanya perubahan ini, diharapkan proyek baterai kendaraan listrik nasional dapat segera terealisasi dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia.