Lautan Manusia Tumpah Ruah di Vatikan, Beri Penghormatan Terakhir kepada Paus Fransiskus
Ribuan peziarah dari berbagai penjuru dunia, termasuk Maria Pia Caruso dan suaminya, Roberto Vallone, memadati Lapangan Santo Petrus, Vatikan, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.
Pasangan Caruso, yang datang dari Italia utara, tiba di Lapangan Santo Petrus sejak pukul 07.00 pada hari Rabu, 23 April 2025. Mereka rela mengantre panjang demi mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan prosesi pemindahan jenazah Paus ke dalam Basilika Santo Petrus. Di dalam basilika tersebut, jenazah Paus disemayamkan dalam peti terbuka selama tiga hari, memberikan kesempatan bagi umat untuk menyampaikan penghormatan terakhir mereka.
"Paus ini sangat penting. Dia telah mengubah banyak hal... Saya berharap penggantinya akan melanjutkan jalan yang telah ditempuhnya," ujar Caruso, mencerminkan sentimen banyak peziarah lainnya.
Stefany Kopka, seorang peziarah dari Jerman, juga mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat hadir secara langsung untuk mengucapkan selamat jalan kepada pemimpin spiritualnya.
Membludaknya peziarah ke Vatikan bukan hanya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, tetapi juga untuk menyambut Paskah dan berpartisipasi dalam Tahun Yubelium, sebuah momen sakral yang dirayakan setiap 25 tahun sekali.
Penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus dijadwalkan berlangsung hingga Jumat malam. Upacara pemakaman akan diadakan pada hari Sabtu di Roma, yang kini tengah bersiap menyambut kedatangan para kepala negara, termasuk Presiden AS Donald Trump, serta ratusan ribu peziarah. Pemerintah Italia memperkirakan jumlah pelayat yang akan hadir mencapai ratusan ribu orang.
Wafat pada usia 88 tahun, Paus Fransiskus meninggalkan warisan yang mendalam bagi Gereja Katolik dan dunia. Upaya-upayanya dalam mendorong dialog antar agama, membela kaum miskin, dan menyerukan perlindungan lingkungan hidup telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Kepergiannya diratapi oleh banyak orang, namun semangat dan visinya akan terus hidup melalui karya-karya dan ajaran-ajarannya.
Kehadiran ratusan ribu peziarah di Vatikan menjadi bukti nyata penghormatan dan cinta yang mendalam dari umat Katolik terhadap Paus Fransiskus. Momen ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk merenungkan warisan yang ditinggalkan oleh Paus dan memperbarui komitmen mereka untuk mengikuti jejaknya dalam membangun dunia yang lebih adil dan damai.
Persiapan pemakaman Paus Fransiskus di Roma terus dilakukan secara intensif. Pihak berwenang telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk memastikan kelancaran acara tersebut dan keselamatan para pelayat. Kedatangan para kepala negara dan tokoh-tokoh penting lainnya juga memerlukan koordinasi yang cermat untuk mengatur akomodasi dan transportasi mereka.
Di tengah kesedihan dan kehilangan, umat Katolik di seluruh dunia bersatu dalam doa dan harapan. Mereka berdoa agar Paus Fransiskus diterima di sisi Tuhan dan agar Gereja Katolik terus dipimpin oleh seorang pemimpin yang bijaksana dan berbelas kasih.