Ribuan Pelajar Sekolah Dasar di Jawa Tengah Kirimkan Doa Mendalam untuk Kepergian Paus Fransiskus

Penghormatan Mendalam dari Jawa Tengah untuk Paus Fransiskus

Ribuan siswa sekolah dasar dari berbagai sekolah di Solo dan Sragen, Jawa Tengah, baru-baru ini menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang mereka yang mendalam kepada mendiang Paus Fransiskus, yang wafat pada tanggal 21 April 2025. Dengan hati yang dipenuhi kesedihan atas kehilangan dan rasa syukur atas teladan yang ditinggalkannya, para siswa ini menyelenggarakan misa khusus pada hari Rabu, 23 April 2025.

Di Solo, suasana yang sangat mengharukan terasa di antara 1.025 siswa SD Pangudi Luhur Santo Timotius yang mengikuti misa di Gereja Santo Antonius Purbayan. Para siswa berpartisipasi dalam prosesi khidmat dengan berjalan kaki, diiringi oleh lagu-lagu duka yang dibawakan oleh tim paduan suara sekolah. Sambil membawa foto-foto besar Paus Fransiskus dan menaburkan bunga di sepanjang jalan, para siswa mengungkapkan rasa hormat mereka kepada pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut.

Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur Santo Timotius, Marsono Adi Wiryono, menjelaskan bahwa kegiatan misa ini sebenarnya sudah direncanakan jauh hari sebagai bagian dari perayaan Paskah. Namun, wafatnya Paus Fransiskus memberikan makna yang lebih dalam pada acara tersebut. "Kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan kepada anak-anak tentang nilai-nilai kesederhanaan dan perdamaian yang selama ini diajarkan oleh Paus," ujar Marsono.

Di Sragen, sekitar 292 siswa SD Santo Fransiskus juga mengadakan kegiatan serupa di halaman sekolah mereka. Mereka berdoa dengan khusyuk, menunjukkan solidaritas mereka kepada seluruh umat Katolik di seluruh dunia yang sedang berduka. Kepala Sekolah SD Santo Fransiskus Sragen, Sr. M. Yuliana SFS, menyatakan bahwa "Kami mengajak anak-anak untuk bersatu dalam doa, karena bukan hanya umat Katolik, tetapi seluruh dunia turut berduka atas kepergian beliau."

Sebagai wujud penghormatan lebih lanjut, pihak sekolah berencana untuk menayangkan secara langsung prosesi pemakaman Paus Fransiskus dari Vatikan pada hari Sabtu, 26 April 2025. Para siswa diimbau untuk mengikuti acara tersebut, baik dari sekolah maupun dari rumah masing-masing. "Kami ingin menanamkan nilai-nilai keberanian, kelembutan, dan kerendahan hati yang telah dicontohkan oleh Paus Fransiskus. Terutama tentang pentingnya perdamaian," lanjut Yuliana.

Fransisco Mikha Widiarto, seorang siswa kelas 5, mengungkapkan kekagumannya terhadap Paus Fransiskus, yang dikenal karena kepeduliannya terhadap lingkungan. Ia berharap nilai-nilai yang diwariskan oleh Paus Fransiskus akan terus hidup dalam diri mereka. "Kami mendoakan Paus Fransiskus, agar rohnya diterima dengan damai di sisi Tuhan. Saya ingin melanjutkan semangat cintanya pada alam, kasih sayang, dan persaudaraan yang selalu beliau ajarkan," tuturnya dengan penuh harapan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa warisan keteladanan Paus Fransiskus terus hidup dan menginspirasi generasi muda, bukan hanya sebagai seorang pemimpin agama, tetapi juga sebagai pembawa pesan damai bagi seluruh dunia.

Kegiatan yang diadakan oleh sekolah-sekolah ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai yang diajarkan oleh Paus Fransiskus telah meresap ke dalam hati generasi muda. Mereka tidak hanya mengenang Paus sebagai tokoh agama, tetapi juga sebagai inspirasi untuk hidup yang lebih baik, penuh dengan cinta, kedamaian, dan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan.