Kebakaran Mobil di SPBU Magelang Ungkap Penyimpanan Bahan Bakar Ilegal

Insiden kebakaran yang melibatkan sebuah mobil Toyota Avanza di SPBU Ngabean, Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (24/4/2025), mengungkap praktik penyimpanan bahan bakar yang tidak semestinya. Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 07.50 WIB ini, memicu perhatian pihak kepolisian dan masyarakat sekitar.

Menurut keterangan AKP Kamidi, Kapolsek Secang, sebelum api berkobar, petugas SPBU sempat melihat adanya indikasi percikan api dari bagian belakang mobil saat memasuki area pengisian bahan bakar. Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik sebagai penyebab utama kebakaran.

Setelah api berhasil dipadamkan, petugas kepolisian menemukan sejumlah jeriken di dalam mobil. Penemuan ini menimbulkan pertanyaan tentang tujuan dan legalitas penyimpanan bahan bakar tersebut. Tim investigasi dari Polresta Magelang segera melakukan pendalaman terkait temuan ini.

Diketahui mobil Avanza bernomor polisi B 8708 RH dikemudikan oleh seorang pria berinisial MN (29), warga Desa Pagergunung, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap yang bersangkutan untuk mengungkap motif dibalik penyimpanan jeriken berisi bahan bakar tersebut.

Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan total delapan jeriken di dalam mobil. Tiga di antaranya berisi bahan bakar dengan volume total mencapai 100 liter. Polisi masih menyelidiki apakah kegiatan ini terkait dengan aktivitas penimbunan atau penyalahgunaan bahan bakar bersubsidi.

Selain menyebabkan kerusakan pada kendaraan, insiden ini juga mengakibatkan dua orang, MBW dan MA, mengalami sesak napas karena terlalu dekat dengan lokasi kebakaran. Keduanya telah mendapatkan penanganan medis dan kondisinya dilaporkan stabil.

Video amatir yang merekam kobaran api pada mobil Avanza tersebut sempat beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat petugas SPBU berupaya memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) sebelum bantuan dari petugas pemadam kebakaran tiba.

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian. Fokus utama adalah mengungkap motif penyimpanan bahan bakar ilegal dan potensi pelanggaran hukum lainnya yang terkait dengan insiden ini.