Strategi Unilever Indonesia Hadapi Ketidakpastian Pasar Global Akibat Kebijakan Tarif Impor
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengambil langkah proaktif dalam menghadapi potensi dampak dari kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap berbagai negara. Meskipun menyadari adanya ketidakpastian pasar yang mungkin timbul, perusahaan optimis bahwa dampaknya terhadap kinerja secara keseluruhan dapat diminimalkan.
Presiden Direktur UNVR, Benjie Yap, dalam konferensi pers virtual, menjelaskan bahwa lebih dari 90% kegiatan produksi Unilever berpusat di Indonesia dan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Hal ini memberikan fondasi yang kuat bagi perusahaan untuk meredam efek negatif dari kebijakan tarif yang diterapkan AS. Walaupun tidak sepenuhnya terisolasi dari dampak global, Yap meyakini bahwa strategi yang tepat dapat membatasi pengaruhnya secara signifikan.
Untuk menanggulangi potensi risiko, Unilever Indonesia telah menyiapkan serangkaian langkah mitigasi strategis. Fokus utama adalah memperkuat posisi produk-produk inti perusahaan dan memperluas jangkauan pasar secara agresif. Langkah ini tidak hanya ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian pasar global, tetapi juga untuk memperkokoh dominasi di pasar domestik.
Berikut adalah langkah-langkah mitigasi yang dilakukan :
- Memperkuat Produk Inti: Mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk-produk unggulan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
- Memperluas Jangkauan Pasar: Menjelajahi peluang-peluang baru di berbagai segmen pasar dan wilayah geografis.
- Fokus pada Pertumbuhan: Mengidentifikasi dan memanfaatkan "kantong-kantong" pertumbuhan potensial untuk memaksimalkan pendapatan.
- Strategi Reset: Menerapkan strategi pengaturan ulang biaya untuk melindungi marjin laba kotor dan meningkatkan efisiensi operasional.
- Digitalisasi: Peningkatan penjualan melalui platform digital.
- Eksekusi Pasar yang Disiplin: Menerapkan strategi pemasaran dan penjualan secara efektif dan konsisten.
Selain itu, Unilever Indonesia juga berkomitmen untuk menjalankan strategi reset yang bertujuan untuk membangun fondasi yang lebih kokoh bagi pertumbuhan berkelanjutan. Strategi ini mencakup optimalisasi biaya, peningkatan efisiensi operasional, dan inovasi produk yang berkelanjutan.
Pada kuartal I 2025, Unilever Indonesia mencatatkan kinerja yang menggembirakan, dengan laba bersih mencapai Rp 1,2 triliun, meningkat signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya. Penjualan bersih juga menunjukkan tren positif, mencapai Rp 9,5 triliun, didorong oleh pertumbuhan penjualan domestik yang kuat.
Ke depan, Unilever Indonesia akan terus memprioritaskan peningkatan produk utama yang berkelanjutan, peningkatan penjualan digital, memperluas distribusi, serta eksekusi pasar yang disiplin. Perusahaan optimis bahwa upaya-upaya ini akan memberikan landasan yang lebih kuat bagi pertumbuhan yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab. Transformasi ini membutuhkan waktu, dan perusahaan berharap dapat melihat manfaat nyata pada paruh kedua tahun ini.