Investasi Indonesia di Kuartal I 2025 Meroket, Lampaui Target Tahunan
Optimisme dunia usaha terhadap Indonesia tercermin dari capaian investasi yang signifikan pada kuartal pertama tahun 2025. Menurut Menteri Hilirisasi dan Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada periode Januari-Maret 2025 mencapai Rp 465,2 triliun, menandai peningkatan sebesar 15,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Capaian ini menunjukkan keyakinan yang kuat dari pelaku usaha, baik dalam maupun luar negeri, terhadap iklim investasi di Indonesia," ujar Menteri Investasi.
Sebelumnya, laporan capaian investasi kuartal I 2025 telah disampaikan kepada Presiden, menunjukkan realisasi investasi telah mencapai 24,4 persen dari target tahunan yang ditetapkan. Capaian ini dinilai menggembirakan dan menjadi indikator positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Komposisi investasi pada kuartal I 2025 terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 230,4 triliun (49,5 persen) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 234,8 triliun (50,5 persen). Menariknya, investasi di luar Jawa lebih besar, mencapai Rp 235,9 triliun, sementara investasi di Jawa sebesar Rp 229,3 triliun. Hal ini menunjukkan pemerataan pembangunan dan potensi investasi yang semakin berkembang di berbagai wilayah Indonesia.
Dari segi negara asal investasi, Singapura menjadi investor terbesar dengan nilai investasi mencapai 4,6 miliar dollar AS. Diikuti oleh Hong Kong (2,2 miliar dollar AS), China (1,8 miliar dollar AS), Malaysia (1 miliar dollar AS), dan Jepang (1 miliar dollar AS).
Sektor-sektor yang menjadi tujuan utama investasi pada kuartal I 2025 adalah:
- Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (14,5 persen)
- Transportasi, gudang, dan komunikasi (14,3 persen)
- Pertambangan (10,4 persen)
- Jasa lainnya (8,8 persen)
- Kawasan industri dan perkantoran (8,1 persen)
Capaian investasi yang positif ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.