Warga Jakarta Berbondong-bondong Datangi Kedutaan Besar Vatikan untuk Berdoa Bagi Paus Fransiskus
Sejak pagi hari ini, Kamis (24/4/2025), suasana haru menyelimuti Kedutaan Besar Vatikan di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat. Ratusan warga dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya tampak berdatangan untuk menyampaikan penghormatan terakhir dan memanjatkan doa bagi mendiang Paus Fransiskus, yang wafat pada hari Senin (21/4/2025) lalu.
Pantauan di lokasi menunjukkan antrean panjang pelayat telah mengular di depan gerbang utama Kedubes Vatikan sejak pukul 09.00 WIB. Warga dengan sabar dan tertib mengantre, membawa karangan bunga sebagai simbol belasungkawa dan penghormatan kepada pemimpin umat Katolik sedunia tersebut. Suasana khidmat terasa kental di antara para pelayat, banyak di antara mereka mengenakan pakaian rapi, bahkan sebagian besar memilih busana berwarna hitam sebagai wujud duka cita yang mendalam.
Sesi kunjungan ke dalam area Kedubes Vatikan dimulai sekitar pukul 09.30 WIB. Petugas keamanan dengan sigap mengatur arus masuk pelayat secara bergantian, memastikan kelancaran dan ketertiban prosesi penghormatan. Beberapa karangan bunga berukuran besar dari berbagai lembaga dan tokoh masyarakat juga terlihat menghiasi area sekitar gerbang, menambah kesan duka yang mendalam.
Petugas juga memasang pembatas lalu lintas di sekitar lokasi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para pelayat serta pengguna jalan lainnya. Meskipun tidak ada penutupan jalan, keberadaan petugas dan pembatas lalu lintas membantu mengatur arus kendaraan dan pejalan kaki, sehingga tidak menimbulkan kemacetan.
Salah seorang warga Jakarta Timur, Antonio (68), mengungkapkan kesedihannya atas kepergian Paus Fransiskus. Ia mengaku telah mengikuti kepemimpinan Paus Fransiskus sejak awal dan merasa sangat kehilangan sosok pemimpin yang rendah hati dan penuh kasih. "Paus Fransiskus adalah pribadi yang rendah hati, penuh cinta, dan menyentuh banyak hati—bukan hanya umat Katolik," kata Antonio dengan mata berkaca-kaca. Ia datang sendiri dari rumahnya untuk melayat di hari terakhir pembukaan kunjungan publik di Kedubes Vatikan.
Hingga siang hari, arus pelayat terus berdatangan. Diperkirakan antrean akan semakin panjang seiring dengan berakhirnya jam kerja, memungkinkan lebih banyak warga untuk datang dan memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus. Kehadiran warga Jakarta di Kedubes Vatikan ini menjadi bukti nyata betapa sosok Paus Fransiskus dicintai dan dihormati oleh banyak orang, tidak hanya oleh umat Katolik, tetapi juga oleh masyarakat luas yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian yang selalu ia perjuangkan.