Investasi Baterai Kendaraan Listrik: Huayou dari China Ambil Alih Proyek yang Ditinggalkan LG

Pemerintah Indonesia telah menunjuk perusahaan asal China, Huayou, untuk menggantikan LG dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Keputusan ini diambil setelah LG menarik diri dari proyek yang telah dinegosiasikan selama lima tahun.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa pemerintah meminta LG untuk mengundurkan diri karena lamanya proses negosiasi. Kesepakatan awal proyek ini sebenarnya telah terjalin sejak tahun 2020. Pemerintah kemudian secara resmi menyampaikan surat kepada LG melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 31 Januari 2025, terkait permintaan pengunduran diri dari proyek ekosistem baterai listrik senilai Rp 164 triliun.

"Karena negosiasi sudah berlangsung 5 tahun, nggak mungkin kan proyek itu berjalan lama gitu kan, maka dikeluarkan sama Pak Bahlil dikirimkan Pak Bahlil ke LG Chem dan LG Energy Solution," kata Rosan.

Menurut Rosan, Huayou menunjukkan minat yang besar dan memiliki teknologi yang diperlukan untuk berinvestasi dalam proyek tersebut. Hal ini menjadi pertimbangan utama pemerintah dalam menunjuk Huayou sebagai pengganti LG. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan minat Huayou untuk berinvestasi, serta ketersediaan teknologi yang mereka miliki. Huayou dinilai mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh LG dalam proyek ini.

Sebelumnya, LG menarik diri dari proyek pembangunan rantai pasok baterai kendaraan listrik di Indonesia yang bernilai 11 triliun won. Alasan penarikan diri LG adalah adanya perubahan lanskap industri dan penurunan permintaan kendaraan listrik secara global.

Seorang pejabat LG Energy Solution menyatakan, "Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami memutuskan untuk keluar dari proyek ini." Kendati demikian, LG memastikan akan tetap melanjutkan bisnisnya di Indonesia melalui pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), yang merupakan perusahaan patungan dengan Hyundai Motor Group.

Dampak dan Prospek

Penggantian LG dengan Huayou diharapkan tidak mengganggu kelanjutan proyek pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah optimis bahwa Huayou dapat segera merealisasikan investasi dan melanjutkan proyek tersebut.

Proyek ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia. Pengembangan baterai kendaraan listrik merupakan kunci untuk mendukung pertumbuhan industri ini. Dengan adanya investasi dari Huayou, diharapkan Indonesia dapat segera menjadi pemain utama dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global.

Berikut adalah poin penting dari berita ini:

  • LG mengundurkan diri dari proyek pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia.
  • Pemerintah menunjuk Huayou dari China sebagai pengganti LG.
  • Alasan LG mengundurkan diri adalah lamanya negosiasi dan perubahan lanskap industri.
  • Huayou memiliki minat yang besar dan teknologi yang diperlukan untuk berinvestasi dalam proyek tersebut.
  • Proyek ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia.