Indonesia Klaim Swasembada Beras Tercapai Lebih Awal dari Target
markdown Pemerintah Indonesia mengumumkan pencapaian swasembada beras lebih cepat dari perkiraan semula. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa dengan cadangan beras pemerintah (CBP) yang melimpah di gudang Perum Bulog, Indonesia tidak perlu lagi melakukan impor beras hingga tahun 2026 jika kondisi berjalan normal.
"Stok beras kita di atas 3 juta ton hingga akhir April. Artinya, jika kondisi normal, kita tidak perlu impor lagi sampai 2026. Target awal 4 tahun, 3 tahun, 2 tahun, tetapi ternyata sampai April sudah bisa swasembada," ujar Zulkifli Hasan dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kendati demikian, pemerintah tidak berhenti berupaya meningkatkan produksi beras. Gerakan Indonesia Menanam diluncurkan untuk menggenjot produksi melalui perbaikan irigasi dan penanaman yang lebih intensif.
"Pemerintah terus menggalakkan gerakan menanam atas arahan Presiden Prabowo. Jika gerakan ini digerakkan lagi, irigasi diperbaiki, dan BMKG memprediksi tidak akan ada kemarau panjang tahun ini, saya yakin produksi beras kita akan berlimpah dan kita akan panen besar tahun ini," lanjutnya.
Pemerintah juga berupaya mencetak lahan sawah baru di berbagai daerah, meskipun prosesnya memerlukan waktu sekitar 2 hingga 3 tahun.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menambahkan bahwa pemerintah menargetkan penanaman padi pada 1,3 juta hektare lahan pada bulan ini. Langkah ini diharapkan dapat menghasilkan 7,5 juta ton padi, atau setara dengan 3,5 hingga 4 juta ton beras.
"Target kita tanam bulan ini 1,3 juta hektare. Insyaallah produksinya kita target 7,5 juta ton. Kalau menjadi beras itu 3,5 sampai 4 juta ton. Khusus untuk Sumatera Selatan tahun lalu produksinya 2,9 juta ton. Tahun ini Insyaallah berani memasang target, bisa tercapai itu 3,7 juta ton," jelas Amran.
Sebelumnya, Amran mengungkapkan bahwa stok beras Indonesia ditargetkan mencapai 4 juta ton pada bulan depan, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sejak Indonesia merdeka.
Peningkatan penyerapan stok beras oleh Perum Bulog sejalan dengan peningkatan produksi beras. Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi beras dari Januari hingga Mei 2025 mencapai 16,62 juta ton, naik 1,83 juta ton dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
"Kemungkinan di Mei itu masuk 4 juta ton dan itu tidak pernah terjadi selama Merdeka," jelas Amran dalam pengukuhan pengurus Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi).
Saat ini, stok beras di gudang Perum Bulog mencapai 3.364.800 ton, yang merupakan angka tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Stok beras Indonesia diperkirakan mencapai 3,7 juta ton sebelum mencapai 4 juta ton pada awal Mei.