Tegangan Perdagangan AS-China: Boeing Hadapi Kendala Pengiriman Pesawat

Dampak Tarif AS: China Hentikan Penerimaan Pesawat Boeing

Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China terus memanas, berimbas pada sektor industri penerbangan. CEO Boeing, Kelly Ortberg, mengungkapkan bahwa pemerintah China telah mengambil langkah tegas dengan menghentikan penerimaan pengiriman pesawat dari perusahaan raksasa penerbangan asal Amerika Serikat tersebut. Keputusan ini diyakini sebagai respons langsung terhadap kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump.

"Mereka pada dasarnya telah menghentikan penerimaan pengiriman pesawat sebagai konsekuensi dari lingkungan tarif," ujar Ortberg seperti dikutip dari CNBC. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa sengketa perdagangan yang berkepanjangan antara kedua negara adidaya ekonomi ini telah memasuki babak baru dengan konsekuensi yang lebih nyata bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Boeing.

Beberapa pesawat Boeing 737 MAX yang sudah tiba di China bahkan dilaporkan akan dikembalikan ke Amerika Serikat. Sementara itu, pengiriman pesawat yang belum terealisasi juga dibatalkan, semakin memperburuk situasi bagi Boeing. Meskipun demikian, Ortberg menegaskan bahwa Boeing tidak akan terlalu bergantung pada pasar China. Ia meyakini bahwa permintaan pesawat Boeing masih tinggi di negara-negara lain di seluruh dunia dan perusahaan akan fokus untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Ada banyak pelanggan di luar sana yang mencari pesawat MAX," kata Ortberg. "Kami tidak akan menunggu terlalu lama. Saya tidak akan membiarkan ini menggagalkan pemulihan perusahaan kami."

Presiden Trump sebelumnya memberlakukan tarif impor balasan kepada sejumlah negara, termasuk China. Meskipun penundaan selama 90 hari diberikan kepada negara lain, China tampaknya tidak mendapatkan perlakuan serupa. Pemerintah China merespons dengan mengenakan tarif balasan dan mengambil langkah-langkah lain, termasuk menangguhkan pembelian dan penyewaan pesawat dari Boeing.

Di tengah eskalasi ketegangan, Trump menunjukkan tanda-tanda pelunakan. Ia menyatakan kesediaan untuk bernegosiasi dengan China terkait kebijakan tarifnya. Trump mengindikasikan bahwa tarif yang sebelumnya dikenakan kepada China, berkisar antara 145% hingga 245%, dapat diturunkan secara signifikan.

"Tidak akan setinggi itu... Tidak, tidak akan mendekati setinggi itu. Tarif akan turun secara substansial. Namun, tidak akan nol," tegas Trump.

Situasi ini menyoroti dampak signifikan dari perang dagang antara AS dan China terhadap berbagai sektor industri, termasuk penerbangan. Perusahaan-perusahaan seperti Boeing harus beradaptasi dengan cepat untuk mengatasi tantangan yang muncul akibat ketidakpastian kebijakan dan perubahan dinamika pasar global. Negosiasi dan solusi yang saling menguntungkan antara kedua negara menjadi krusial untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas ekonomi global.

Daftar Poin Penting

  • China menghentikan penerimaan pesawat Boeing sebagai balasan tarif AS.
  • Pesawat 737 MAX yang sudah tiba di China akan dikembalikan.
  • Boeing yakin permintaan pesawat masih tinggi di negara lain.
  • Trump terbuka untuk negosiasi tarif dengan China.

Dampak Potensial

  • Penurunan pendapatan Boeing.
  • Gangguan rantai pasokan global.
  • Ketidakpastian pasar penerbangan.
  • Peningkatan biaya bagi maskapai penerbangan.