Warga Banjarbaru Usir Pria yang Diduga Mengintip Pasangan Suami Istri

Aksi Intip Menghebohkan Perumahan di Banjarbaru Berujung Pengusiran

Kasus dugaan pengintipan yang melibatkan seorang warga di sebuah kompleks perumahan di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, telah memicu kemarahan warga dan berujung pada pengusiran pelaku dari lingkungan tersebut. Insiden ini mencuat setelah korban meluapkan kekesalannya di media sosial, yang kemudian menjadi viral dan menarik perhatian aparat kepolisian setempat.

Menurut keterangan Kepala Kepolisian Sektor Liang Anggang, Kompol Imam Suryana, pihaknya telah menerima laporan terkait kejadian ini. Setelah terpergok, pelaku langsung diamankan dan diinterogasi oleh Ketua RT setempat serta petugas Bhabinkamtibmas dari Polsek Liang Anggang. Dalam interogasi tersebut, pelaku mengakui perbuatannya yang kerap mengintip korban melalui jendela rumahnya. Pengakuan ini memicu kemarahan warga yang merasa resah dengan tindakan pelaku.

Penyelesaian Kasus di Tingkat RT

Mengingat sensitivitas kasus dan untuk menjaga ketertiban lingkungan, korban dan pelaku sepakat untuk menyelesaikan masalah ini di tingkat Rukun Tetangga (RT) dengan mediasi dari pihak kepolisian. Dalam proses mediasi, disepakati bahwa korban tidak akan membuat laporan kepolisian secara resmi. Namun, sebagai konsekuensi dari perbuatannya, pelaku diminta untuk meninggalkan kompleks perumahan tersebut. Kesepakatan ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk dugaan bahwa pelaku telah melakukan aksi serupa terhadap warga lain di kompleks tersebut. Warga kompleks perumahan tersebut menerima dengan baik keputusan ini, mereka merasa lega dan berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali. Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh warga untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan serta melaporkan segala bentuk tindakan yang mencurigakan kepada pihak berwajib.

Kronologi Singkat:

  • Warga Banjarbaru diusir karena diduga mengintip tetangga.
  • Kasus ini mencuat setelah viral di media sosial.
  • Pelaku mengakui perbuatannya saat diinterogasi.
  • Korban memilih menyelesaikan masalah di tingkat RT.
  • Pelaku sepakat meninggalkan kompleks perumahan.