Bitcoin Meroket Lampaui Rp1,4 Miliar di Tengah Optimisme Redanya Ketegangan Dagang AS-China

Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Baru di Tengah Sentimen Pasar Positif

Harga Bitcoin kembali mencuri perhatian dengan menembus angka fantastis 93.000 dollar AS, setara dengan Rp1,49 miliar (dengan kurs Rp16.000), setelah mengalami lonjakan lebih dari 5 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Kenaikan signifikan ini dipicu oleh sentimen positif pasar yang berkembang seiring dengan indikasi meredanya tensi perang dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China.

Tidak hanya Bitcoin yang merasakan dampak positif ini, sejumlah altcoin utama dan meme coin juga turut mengalami lonjakan nilai yang signifikan. Ethereum mengalami apresiasi sebesar 13 persen, mencapai level 1.784 dollar AS (sekitar Rp28,5 juta), sementara Solana melonjak 20 persen hingga mencapai 151 dollar AS (sekitar Rp2,4 juta). Dogecoin (DOGE), salah satu meme coin populer, bahkan mencatat kenaikan yang lebih tinggi, hampir mencapai 19 persen.

Di pasar saham Amerika Serikat, terlihat adanya rebound yang cukup kuat setelah indeks S&P 500 dan Nasdaq mengalami koreksi lebih dari 2 persen pada hari sebelumnya. Namun, berbeda dengan aset kripto dan saham, harga emas justru mengalami koreksi sekitar 1 persen dari level tertingginya.

Sinyal Pelonggaran Tarif Picu Optimisme

Fahmi Almuttaqin, seorang analis dari Reku, menjelaskan bahwa kenaikan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya ini dipicu oleh pernyataan yang dikeluarkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump dan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang mengindikasikan adanya peluang pelonggaran tarif terhadap produk-produk asal China. Pernyataan ini memberikan harapan baru bagi para investor dan pelaku pasar yang sebelumnya khawatir terhadap dampak negatif perang dagang yang berkepanjangan.

Dalam pidatonya, Trump menyatakan bahwa tarif sebesar 145 persen yang dikenakan pada produk-produk China akan dikurangi secara substansial. Sementara itu, Bessent menyebut kebijakan tarif saat ini sebagai "embargo dagang yang tidak berkelanjutan" dan mengisyaratkan kemungkinan adanya de-eskalasi dalam waktu dekat. Pernyataan-pernyataan ini langsung memicu reaksi positif dari investor, yang kembali memburu aset-aset berisiko seperti kripto.

Kenaikan harga kripto ini dipimpin oleh sektor meme coin, yang menunjukkan bahwa sebagian investor memanfaatkan momentum jangka pendek untuk meraih keuntungan. Menurut Fahmi, banyak aset kripto saat ini berada dalam kondisi jenuh jual, dan meme coin dengan kapitalisasi besar memiliki likuiditas dan volume perdagangan yang tinggi, sehingga memudahkan investor untuk keluar dari pasar saat sentimen berubah. Namun, jika tren positif ini terus berlanjut, reli harga kripto dapat berlangsung lebih lama.

Peningkatan Permintaan Institusional Dorong Reli

Fahmi juga menyoroti adanya lonjakan permintaan dari investor institusional terhadap Bitcoin. Hal ini tercermin dari aliran dana masuk neto ke dalam ETF Bitcoin spot, yang mencapai 381 juta dollar AS pada 21 April dan 719 juta dollar AS pada 22 April. Peningkatan permintaan dari institusi besar ini memberikan indikasi bahwa Bitcoin semakin diterima sebagai aset investasi yang sah dan menarik.

Namun, Fahmi mengingatkan bahwa secara keseluruhan, likuiditas di pasar kripto masih belum pulih sepenuhnya. Hal ini terlihat dari nilai total terkunci (TVL) di platform DeFi yang belum mengalami peningkatan signifikan. Meskipun demikian, kenaikan harga Bitcoin saat ini mencerminkan respons cepat pasar terhadap katalis makro, terutama kabar positif terkait geopolitik dan suku bunga.

Dinamika di bank sentral AS, The Fed, juga akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga kripto di masa depan. Jika The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga di tengah inflasi yang sudah ada, hal ini dapat memicu lonjakan harga di pasar kripto dan saham AS.

Strategi Investasi di Tengah Potensi Reli

Di tengah dinamika pasar yang kompleks ini, Fahmi menyarankan investor untuk mulai bersiap menghadapi kemungkinan reli besar di pasar kripto. Strategi pengelolaan portofolio aktif menjadi lebih menarik saat ini, sementara bagi investor pemula, belum terlambat untuk mulai masuk ke aset kripto dan saham AS.

Bagi pemula yang masih ragu, Fahmi menyarankan untuk fokus pada aset dengan kapitalisasi pasar besar dan performa solid. Misalnya, melalui fitur Packs di Reku, investor dapat langsung berinvestasi pada crypto blue chip seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, XRP, atau ETF Saham AS berkinerja tinggi hanya dengan Rp200.000. Fitur ini juga dilengkapi dengan sistem rebalancing otomatis, sehingga cocok untuk strategi dollar cost averaging yang lebih praktis dan optimal.