Wafatnya Mbok Yem: Masa Depan Warung Legendaris di Puncak Lawu dalam Pertimbangan Keluarga

Kepergian Wakiyem, atau lebih dikenal sebagai Mbok Yem, sosok ikonik di Gunung Lawu, meninggalkan duka mendalam bagi para pendaki dan masyarakat sekitar. Mbok Yem, yang dikenal sebagai penjaga Gunung Lawu dan pemilik warung legendaris di puncaknya, menghembuskan nafas terakhirnya, menyisakan pertanyaan tentang kelanjutan warung yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman pendakian Lawu selama puluhan tahun.

Beberapa waktu sebelum wafat, kondisi kesehatan Mbok Yem memang menurun. Syaiful Bahri, cucu Mbok Yem, menuturkan bahwa menjelang Idul Fitri 2025, kondisi tersebut memaksa Mbok Yem untuk turun gunung dari Hargo Dumilah dan kembali ke kediamannya di Dusun Dagung, Kecamatan Poncol, Magetan. Sempat menjalani perawatan intensif di RSU Aisyiyah Ponorogo akibat komplikasi penyakit, kondisi Mbok Yem sempat membaik. Namun, tak lama setelah Lebaran, kesehatannya kembali menurun drastis hingga akhirnya berpulang.

Syaiful mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, Mbok Yem telah menyampaikan keinginannya untuk tidak lagi kembali ke warung di Puncak Gunung Lawu. Beliau merasa sudah cukup lama mengabdi dan ingin menikmati masa tuanya bersama keluarga. Keinginan tersebut menjadi pertimbangan utama bagi keluarga dalam menentukan nasib warung yang telah menjadi ikon tersebut.

Saat ini, keluarga besar Mbok Yem masih belum mengambil keputusan terkait kelanjutan warung di Puncak Lawu. Syaiful menjelaskan bahwa keluarga masih fokus untuk menghormati kepergian Mbok Yem. Keputusan mengenai warung akan dibahas bersama seluruh anggota keluarga dalam waktu dekat.

Warung Mbok Yem bukan sekadar tempat beristirahat bagi para pendaki. Lebih dari itu, warung ini telah menjadi bagian dari sejarah dan budaya pendakian Gunung Lawu. Keberadaannya memberikan warna tersendiri dan menjadi kenangan tak terlupakan bagi ribuan pendaki yang pernah singgah. Keputusan keluarga terkait nasib warung ini tentu akan sangat dinantikan oleh para pecinta alam dan pendaki Gunung Lawu.