Wamenaker Geram: Perusahaan di Pekanbaru Diduga Sengaja Hindari Pertemuan Terkait Penahanan Ijazah

PEKANBARU - Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan menunjukkan kekecewaannya saat melakukan kunjungan mendadak ke sebuah perusahaan tour and travel di Pekanbaru, Riau. Kunjungan tersebut dilakukan terkait dengan laporan penahanan ijazah milik 12 mantan karyawan perusahaan tersebut.

Insiden bermula ketika Immanuel tiba di kantor perusahaan yang berlokasi di Jalan Teuku Umar. Kedatangannya, yang bertujuan untuk meminta klarifikasi dan solusi terkait masalah penahanan ijazah, justru tidak mendapatkan respons yang diharapkan. Pimpinan perusahaan terkesan menghindar, memicu reaksi keras dari sang Wamenaker. Menurut pantauan di lokasi, Immanuel langsung menghampiri meja operator di lantai satu dan meminta agar dipertemukan dengan pimpinan perusahaan. Permintaan ini diajukan berulang kali, namun tidak ada satu pun pekerja yang bersedia memfasilitasi pertemuan tersebut. Ketegasan Immanuel terlihat saat ia menunjuk dua orang pekerja yang sedang menggunakan komputer, mendesak mereka untuk menghadirkan pimpinan perusahaan.

Kekecewaan Immanuel semakin memuncak ketika mengetahui bahwa pimpinan perusahaan berada di lantai dua, namun memilih untuk mengunci diri di dalam ruangan. "Pintunya dikunci. Ada di atas, tapi dikunci pintunya. Kan konyol ini. Sama kayak kejadian yang di Surabaya," ujarnya kepada wartawan usai inspeksi mendadak tersebut. Ia mempertanyakan alasan perusahaan menahan ijazah yang merupakan dokumen pribadi. "Entah apa maksudnya menahan ijazah. Padahal yang sederhana ngapain dipersulit sih. Orang kita datang di sini ada pak polisi, anggota dewan, ada wakil menteri. Kan kita tidak sedang minta duit mereka. Kita hanya minta ijazah mantan karyawan dikembalikan," tegasnya.

Sebelum meninggalkan lokasi untuk mengejar penerbangannya ke Jakarta, Immanuel memerintahkan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Pekanbaru untuk melanjutkan investigasi. Ia juga mengancam akan menutup sementara operasional perusahaan jika tidak segera mengembalikan ijazah para mantan karyawan. Setelah kepergian Wamenaker, penanggung jawab perusahaan akhirnya keluar dari lantai dua. Kepala Disnaker dan dua anggota DPRD Pekanbaru kemudian naik ke lantai dua untuk bertemu dengan penanggung jawab perusahaan. Sayangnya, awak media tidak diperkenankan untuk meliput pertemuan tersebut. Pihak perusahaan juga belum memberikan keterangan resmi kepada media terkait insiden ini.