Rukun Raharja (RAJA) Raih Pendapatan Rp 4,14 Triliun di Tahun 2024: Ekspansi Bisnis dan Investasi Jadi Kunci Sukses

Rukun Raharja (RAJA) Catat Kinerja Keuangan Positif di Tahun 2024

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) berhasil membukukan kinerja keuangan yang menggembirakan pada tahun 2024. Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan signifikan sebesar 25 persen, melonjak dari US$ 204 juta pada tahun sebelumnya menjadi US$ 254 juta atau setara dengan Rp 4,14 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.317 per dollar AS). Kenaikan ini mencerminkan strategi bisnis yang efektif dan eksekusi operasional yang solid sepanjang tahun. Tidak hanya pendapatan, laba bersih RAJA juga mengalami peningkatan, naik dari US$ 27 juta menjadi US$ 29 juta atau sekitar Rp 440,5 miliar. Keberhasilan ini merupakan pencapaian terbaik dalam lima tahun terakhir, menunjukkan momentum pertumbuhan yang positif bagi perusahaan.

Keberhasilan RAJA dalam meningkatkan profitabilitas tidak terlepas dari efisiensi operasional dan pengelolaan biaya yang optimal. Peningkatan volume penjualan gas menjadi faktor utama pendorong pendapatan, didukung pula oleh kontribusi signifikan dari jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau. Investasi strategis di Blok Jabung juga memberikan dampak positif terhadap pendapatan perseroan. Hal ini menunjukkan keberhasilan RAJA dalam mengelola aset dan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Perusahaan juga menunjukkan komitmen terhadap transparansi dengan merilis keterangan tertulis mengenai pencapaian ini pada Jumat, 7 Maret 2025.

Strategi Ekspansi dan Proyeksi Masa Depan

RAJA menetapkan strategi transformasi menjadi perusahaan energi terintegrasi. Sebagai bagian dari strategi ini, perseroan telah memulai beberapa proyek strategis. Pada kuartal IV 2024, pembangunan fasilitas kompresor gas di Sulawesi Selatan telah dimulai, dan diproyeksikan beroperasi pada kuartal IV 2025. Proyek pembangunan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda juga tengah berjalan dan ditargetkan beroperasi pada kuartal IV 2026. Untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek tersebut, RAJA telah mengalokasikan belanja modal (Capex) sebesar US$ 70 juta pada tahun 2025. Dana ini juga akan digunakan untuk mempercepat studi kelayakan pengembangan LNG Terminal di Banten dan LNG Plant di Kalimantan Utara. Studi kelayakan ini ditargetkan rampung pada semester I 2025 dan akan menjadi dasar pengambilan keputusan terkait pembangunan proyek-proyek tersebut di periode 2025-2026.

Selain proyek infrastruktur, RAJA juga fokus pada ekspansi dan diversifikasi bisnis di sektor midstream dan downstream. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat rantai nilai energi dan meningkatkan daya saing di industri energi yang dinamis. Perseroan tengah aktif mengeksplorasi peluang akuisisi, termasuk akuisisi perusahaan distribusi gas dan perusahaan infrastruktur LNG. Kedua akuisisi ini ditargetkan terealisasi pada semester pertama tahun 2025. Langkah strategis ini diharapkan mampu memperluas jangkauan bisnis, meningkatkan efisiensi distribusi energi, dan memperkuat posisi kompetitif RAJA di pasar. Dengan langkah-langkah strategis ini, RAJA optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan positif dan memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di industri energi Indonesia.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Meskipun telah meraih kesuksesan di tahun 2024, RAJA tetap perlu menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Fluktuasi harga energi global, persaingan yang ketat, dan regulasi pemerintah merupakan beberapa faktor yang perlu diantisipasi. Namun, peluang di sektor energi Indonesia masih terbuka lebar. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kebutuhan energi di dalam negeri akan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan RAJA di tahun-tahun mendatang. Dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang solid, RAJA berpotensi untuk mencapai pertumbuhan yang lebih pesat lagi di masa depan.