Serangkaian Gempa Guncang Istanbul, Warga Dievakuasi
Istanbul, Turki diguncang serangkaian gempa bumi pada Rabu (23/4/2025), memicu kepanikan di kalangan penduduk dan mendorong mereka untuk meninggalkan rumah dan bangunan. Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki (AFAD) melaporkan bahwa gempa terjadi berdekatan di sepanjang pantai Laut Marmara, dekat kota Istanbul yang padat penduduk.
Gempa pertama tercatat pada pukul 12:13 waktu setempat dengan magnitudo 3,9 di wilayah Silivri. Getaran terkuat terjadi 36 menit kemudian, dengan gempa utama berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang lokasi yang sama. Gempa susulan dengan magnitudo 4,4 kemudian dirasakan di distrik Buyukcekmece, hanya dua menit setelah gempa utama.
Pusat Riset Geosains Jerman (GFZ) mencatat bahwa gempa utama memiliki magnitudo 6,02 dengan kedalaman 10 kilometer. Guncangan kuat menyebabkan kepanikan di antara warga, banyak yang segera meninggalkan rumah dan berkumpul di jalan-jalan untuk menghindari potensi risiko bangunan runtuh. Seorang jurnalis yang tinggal di Istanbul selama enam tahun menggambarkan gempa tersebut sebagai yang terkuat yang pernah dia rasakan. Dia mengatakan bahwa bangunan berguncang hebat, memaksanya untuk berlindung sebelum melarikan diri ke luar.
Saksi mata melaporkan bahwa warga saling menenangkan dan menjaga jarak dari bangunan-bangunan tinggi. Beberapa orang juga melaporkan barang-barang rumah tangga berjatuhan akibat guncangan, termasuk lampu dan perabotan gantung. Bencana ini membangkitkan kekhawatiran di antara penduduk tentang potensi gempa besar di wilayah Istanbul, seperti yang telah diperingatkan oleh para ilmuwan.
Saat ini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerusakan signifikan akibat gempa tersebut. Meskipun demikian, pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari bangunan yang tampak rusak atau retak. Pemerintah Kota Istanbul telah meminta masyarakat untuk menahan diri dari menggunakan kendaraan pribadi atau telepon seluler kecuali dalam keadaan darurat untuk memfasilitasi evakuasi dan upaya respons darurat.
Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, menyatakan bahwa tim tanggap darurat telah dikerahkan ke daerah yang terkena dampak untuk melakukan penilaian dan mengoordinasikan upaya bantuan.