Kinerja Operasional yang Overload Diduga Menjadi Penyebab Utama Kemacetan di Tanjung Priok

Kemacetan parah yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok pada pertengahan April lalu mendorong PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk melakukan investigasi mendalam. Hasil evaluasi internal menunjukkan bahwa salah satu terminal peti kemas, New Priok Container Terminal One (NPCT1), diduga beroperasi melebihi kapasitas ideal, menjadi pemicu utama kemacetan tersebut.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyatakan bahwa investigasi menunjukkan NPCT1 kurang cermat dalam perencanaan operasional. Ia menekankan bahwa kemacetan ini tidak terkait dengan pembatasan angkutan selama periode libur Lebaran.

Lonjakan aktivitas di NPCT1 disebabkan oleh beberapa faktor:

  • Tiga kapal yang sandar bersamaan.
  • Peningkatan kepadatan lapangan (Yard Occupancy Ratio/YOR) melampaui batas normal.
  • Alat bongkar muat (RTG) melayani receiving dan delivery truk peti kemas melebihi kapasitas.

Terminal peti kemas internasional lainnya, seperti Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Petikemas Koja (KOJA), Mustika Alam Lestari (MAL), dan Terminal 3, tidak mengalami masalah serupa.

Untuk mengatasi kepadatan di NPCT1, Pelindo berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memindahkan sebagian sandaran kapal ke terminal lain. Peningkatan pengawasan terhadap proses keluar masuk barang juga dilakukan untuk memastikan situasi kembali normal.

Pada tanggal 18 April malam, kemacetan mulai terkendali dan sepenuhnya normal pada tanggal 19 April dini hari.

Arif Suhartono menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan menekankan komitmen Pelindo untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan guna mencegah kejadian serupa terulang.

Solusi jangka pendek yang diambil meliputi:

  • Pemindahan sebagian kapal ke terminal lain.
  • Pembatasan jumlah kapal di NPCT1.
  • Penerapan sistem truck booking system (TBS) dan dual move operation untuk angkutan pelabuhan, yang memungkinkan truk membawa peti kemas saat datang dan pergi, sehingga mengurangi lalu lintas dan biaya operasional.

Sebagai solusi jangka panjang, Pelindo tengah mempersiapkan pembangunan jalan baru, New Priok Eastern Access (NPEA). Jalan ini akan menghubungkan langsung New Priok Terminal ke jalan tol pelabuhan, mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk Cikarang dan Cibitung.