Fokus pada Keamanan Nasional, PM Modi Batalkan Agenda di Arab Saudi
Perdana Menteri India, Narendra Modi, memperpendek lawatannya ke Arab Saudi sebagai respons atas insiden tragis yang mengguncang Jammu dan Kashmir. Serangan teroris yang terjadi di wilayah Pahalgam, sebuah lokasi wisata yang populer, telah merenggut nyawa sedikitnya 26 orang pada hari Selasa. Aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tak dikenal ini telah memicu kecaman keras dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Pembatalan sebagian agenda PM Modi di Arab Saudi menunjukkan prioritas utama pemerintah India saat ini, yaitu menangani dampak serangan tersebut dan memastikan keamanan warga negaranya.
Selain tragedi di Jammu dan Kashmir, dunia internasional juga menyoroti perubahan signifikan di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS). Pemerintahan Presiden Donald Trump tengah melakukan restrukturisasi besar-besaran terhadap lembaga tersebut. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengungkapkan bahwa restrukturisasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas departemen. Langkah-langkah yang diambil termasuk pemangkasan posisi dan pengurangan kantor divisi, bahkan menyentuh kantor yang menangani isu demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Keputusan ini memicu perdebatan di kalangan pengamat politik dan menimbulkan pertanyaan tentang arah kebijakan luar negeri AS di masa depan.
Berikut rincian berita internasional lainnya:
- Perombakan Deplu AS: Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan restrukturisasi besar di Departemen Luar Negeri AS. Perombakan ini bertujuan untuk memangkas posisi-posisi dan mengurangi kantor divisi dalam departemen tersebut, termasuk kantor demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).