Kodam IV/Diponegoro Jamin Kebebasan Berpendapat di Lingkungan Kampus UIN Walisongo Semarang

Semarang - Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro menegaskan komitmennya untuk menghargai kebebasan berpendapat dan berekspresi di kalangan mahasiswa, khususnya di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Penegasan ini disampaikan menyusul adanya diskusi yang digelar mahasiswa UIN dengan tema yang menyoroti isu fasisme dan kebebasan akademik.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo, menjelaskan bahwa kehadiran personel TNI di lingkungan kampus UIN bukan merupakan bentuk intervensi atau upaya pembungkaman terhadap kebebasan akademik. Ia menekankan bahwa TNI memiliki hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan UIN Walisongo, yang meliputi berbagai kegiatan seperti:

  • Pengamanan kampus
  • Pelatihan Paskibraka
  • Program bela negara
  • Kegiatan kepramukaan
  • Pelatihan bela diri

"Kami menghargai kebebasan berpendapat, berdemokrasi, dan apapun pernyataan yang disampaikan. Dalam hal ini kami hanya ingin menegaskan bahwa TNI itu untuk rakyat," ujar Letkol Inf Andy Soelistyo.

Lebih lanjut, Kapendam menjelaskan bahwa kehadiran Sertu Rokiman dalam diskusi tersebut bukan semata-mata karena tema diskusi yang dianggap sensitif. Ia menegaskan bahwa Sertu Rokiman bertugas untuk memonitor wilayah dan tidak memiliki niat untuk mengganggu atau mencampuri urusan internal kampus.

"Saya tanyakan (ke personel TNI), (dijawab) bahwa 'kami tidak pernah komandan untuk memiliki niat apapun, tugas kami ini kan hanya memonitor wilayah'," jelasnya.

Kodam IV/Diponegoro berharap penjelasan ini dapat meredakan kekhawatiran di kalangan mahasiswa dan sivitas akademika UIN Walisongo. Pihaknya menegaskan bahwa TNI akan terus menjalin kerjasama yang positif dengan UIN Walisongo dalam berbagai bidang, serta menjunjung tinggi kebebasan akademik dan berpendapat di lingkungan kampus.