Taman Safari Indonesia Angkat Bicara Terkait Video Viral Kekerasan Satwa yang Diduga Terjadi di Masa Lalu

Sebuah video yang menampilkan dugaan tindakan kekerasan terhadap satwa di Taman Safari Indonesia (TSI) baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Video tersebut memicu berbagai reaksi dari warganet, terutama para pecinta satwa yang mengecam aksi dalam video tersebut.

Video yang beredar luas itu memperlihatkan seorang pria yang diduga merupakan petugas (keeper) satwa, melakukan tindakan kurang pantas saat berinteraksi dengan seekor burung unta ketika memberinya makan. Informasi yang menyertai video tersebut menyebutkan bahwa insiden itu terjadi di Taman Safari Cisarua, Bogor, pada tahun 1997.

Pengunggah video juga menjelaskan bahwa rekaman tersebut diambil saat ia dan keluarganya berkunjung ke Taman Safari pada tahun yang sama. Sontak, video ini memicu perdebatan dan kekhawatiran tentang standar kesejahteraan hewan di lembaga konservasi tersebut.

Menanggapi viralnya video tersebut, Senior Vice President Marketing Taman Safari Indonesia, Alexander Zulkarnain, menyatakan penyesalannya atas beredarnya kembali video lama tersebut. Ia menegaskan bahwa manajemen TSI sangat serius dalam menjaga kesejahteraan satwa dan kejadian serupa tidak lagi terjadi di lingkungan Taman Safari Indonesia.

Alexander menjelaskan bahwa Taman Safari Indonesia merupakan anggota Southeast Asian Zoo Association (SEAZA) dan berkomitmen penuh untuk menerapkan prinsip-prinsip animal welfare dalam setiap aspek operasionalnya. Standar operasional prosedur (SOP) yang ketat diterapkan untuk memastikan semua satwa mendapatkan perawatan yang layak dan terhindar dari segala bentuk kekerasan atau perlakuan tidak manusiawi.

Lebih lanjut, Alexander menduga bahwa munculnya kembali video lama ini terkait dengan kasus penyiksaan hewan yang melibatkan mantan pemain sirkus beberapa waktu lalu. Ia menduga adanya upaya untuk mengaitkan Taman Safari Indonesia dengan isu tersebut, meskipun keduanya merupakan entitas yang berbeda.

"Analisa kami, hal ini muncul karena kasus yang sedang muncul di permukaan terkait OCI yang berbeda entitasnya dengan Taman Safari Indonesia, sehingga dokumentasi lama dimunculkan kembali," jelasnya.

Manajemen Taman Safari Indonesia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh video-video lama yang belum terverifikasi kebenarannya. Pihaknya mengajak masyarakat untuk terus mendukung upaya konservasi satwa dan melaporkan segala bentuk dugaan pelanggaran kesejahteraan hewan kepada pihak berwenang.

Taman Safari Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan standar animal welfare dan memberikan pengalaman edukasi yang positif bagi para pengunjung.