Tumpukan Sampah Ancam Jalur Kereta: Warga Kampung Bahari Serukan Tindakan Pembersihan Rutin dari Pemkot Jakut
Gunungan sampah yang mengkhawatirkan di sepanjang rel kereta api yang membatasi RW 15 Kampung Muara Bahari dan RW 6 Kampung Bahari, Tanjung Priok, telah mendorong warga untuk menyerukan tindakan segera dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara.
Warga mengungkapkan kekhawatiran mereka atas kurangnya pembersihan rutin oleh petugas kebersihan Pemkot. Surti, seorang warga berusia 63 tahun, mengatakan bahwa selama ini tidak ada petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) yang secara teratur membersihkan area tersebut. Pembersihan sesekali dilakukan oleh petugas PPSU, namun itu pun jarang terjadi.
Menurut Surti, selama ini petugas kebersihan RW 15 dan RW 6, bersama dengan warga yang tinggal di dekat rel, telah mengambil inisiatif untuk membersihkan sampah. Mereka seringkali membakar sampah sebagai upaya untuk mengurangi tumpukan, meskipun tindakan ini meninggalkan bekas.
Santi, warga lainnya yang berusia 34 tahun, menyuarakan harapan yang sama. Dia mendesak bantuan rutin untuk membersihkan sampah, dengan alasan bahwa beban tersebut terlalu berat jika hanya ditanggung oleh warga. Santi juga mengusulkan agar sampah dipindahkan ke lokasi lain jika ada lahan yang memadai.
Menanggapi keluhan warga, Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di sepanjang jalur kereta api. Dia menekankan bahwa tindakan tersebut tidak hanya menciptakan lingkungan yang kotor dan kumuh, tetapi juga membahayakan keselamatan perjalanan kereta api dan berpotensi menyebabkan kebakaran.
Kondisi di lokasi menunjukkan bahwa hampir sepanjang rel kereta api dipenuhi sampah yang berserakan. Di beberapa titik, tumpukan sampah mencapai ketinggian satu hingga dua meter. Sampah yang mendominasi adalah sampah basah rumah tangga, termasuk sisa makanan dan minuman, plastik bekas makanan, deterjen, kaca, kawat, besi, dan bahkan popok bekas.
Dampak Sampah Terhadap Lingkungan dan Keselamatan
Tumpukan sampah di sepanjang rel kereta api tidak hanya menjadi masalah estetika, tetapi juga menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan dan keselamatan. Sampah yang membusuk dapat mencemari tanah dan air, serta menjadi sarang penyakit. Selain itu, sampah yang menumpuk dapat menghambat drainase, menyebabkan banjir saat hujan.
Dari sisi keselamatan, sampah di rel kereta api dapat mengganggu perjalanan kereta api. Sampah yang tersangkut di roda atau bagian bawah kereta api dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan kecelakaan. Selain itu, sampah yang mudah terbakar dapat memicu kebakaran yang membahayakan penumpang dan lingkungan sekitar.
Harapan Warga untuk Solusi Jangka Panjang
Warga Kampung Bahari berharap bahwa Pemkot Jakut dapat mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah sampah di rel kereta api. Mereka mengusulkan pembersihan rutin oleh petugas kebersihan, serta penyediaan tempat sampah yang memadai di sekitar rel. Selain itu, mereka juga berharap adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Selain tindakan dari pemerintah, partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan. Warga diharapkan dapat membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah di rel kereta api. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan masalah sampah di Kampung Bahari dapat teratasi dan lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.