JPO Masjid Raya Pondok Indah Memprihatinkan: Pengguna Keluhkan Kondisi dan Estetika

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang terletak di kawasan Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, menjadi sorotan karena kondisinya yang memprihatinkan. JPO ini termasuk dalam daftar 11 JPO yang dinilai memerlukan perhatian khusus oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

JPO ini memiliki dua akses di setiap sisinya, yaitu tangga lebar dan tangga kecil. Pantauan di lokasi menunjukkan adanya kerusakan signifikan pada tangga kecil di sisi Masjid Raya Pondok Indah. Permukaan beberapa anak tangga tampak pecah, membahayakan para pejalan kaki yang melintas. Selain itu, kondisi besi penyangga handrailing atau pegangan tangga juga mengkhawatirkan. Beberapa bagian besi berlubang dan berkarat parah, mengindikasikan kurangnya perawatan. Ironisnya, lubang-lubang pada besi tersebut justru menjadi tempat sampah dadakan bagi oknum pengguna jalan yang tidak bertanggung jawab.

Kondisi yang lebih baik terlihat pada tangga lebar, meskipun karat minor tetap menghiasi beberapa bagian. Sayangnya, akses menuju tangga lebar di sisi Pondok Indah Mall justru ditutup, memaksa para pejalan kaki untuk menggunakan tangga kecil yang kondisinya jauh dari kata layak. Kondisi ini tentu saja menimbulkan ketidaknyamanan dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna JPO.

Secara struktural, bagian utama jembatan memang tidak menunjukkan kerusakan yang terlalu parah. Tidak ditemukan pula permukaan batuan yang berlubang. Namun, kesan kumuh dan kurang terawat sangat terasa. Hal ini diakui oleh sejumlah pengguna jalan yang ditemui di lokasi. Mereka berpendapat bahwa JPO ini memerlukan sentuhan perbaikan estetika agar lebih nyaman dan enak dipandang.

"Sebenarnya tidak rusak parah, hanya saja terlihat kusam. Mungkin jika dicat ulang akan terlihat lebih baik," ujar Elisa, seorang pengguna JPO.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Ardian, seorang pekerja di sekitar kawasan Pondok Indah Mall. "Kondisinya biasa saja. Tapi kalau ada renovasi kecil, tentu akan lebih baik," katanya.

Selain kerusakan fisik, coretan cat semprot pada tembok jembatan juga menambah kesan kumuh. Meskipun masih layak digunakan, JPO ini dinilai kalah jauh jika dibandingkan dengan JPO-JPO modern yang ada di pusat kota. Kondisi ini diungkapkan oleh Soleh, seorang pengguna JPO yang sering melintas di lokasi tersebut. "Masih bisa dipakai, tapi tidak seindah jembatan-jembatan di Sudirman," ungkapnya.

Pemandangan lain yang cukup mengganggu adalah keberadaan billboard besar yang terpasang di bagian depan dan belakang jembatan. Kabel-kabel yang melilit billboard dan badan jembatan terlihat semrawut. Bahkan, salah satu kabel dimanfaatkan oleh pengguna jalan sebagai gantungan kantong plastik berisi sampah. Hal ini semakin memperburuk citra JPO dan mencerminkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan fasilitas umum.

Kondisi JPO Masjid Raya Pondok Indah ini menjadi cermin bagi perlunya perhatian lebih dari pemerintah daerah dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga fasilitas publik. Perbaikan dan perawatan rutin, serta penegakan aturan terkait kebersihan, sangat dibutuhkan agar JPO ini dapat berfungsi secara optimal dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi para pejalan kaki.