Maraknya Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, DPR RI Desak Audit dan Evaluasi Menyeluruh

Gelombang kasus keracunan yang menimpa siswa setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu reaksi keras dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia. Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, secara tegas menyerukan dilakukannya audit dan evaluasi total terhadap implementasi program yang bertujuan mulia tersebut.

Kasus terbaru yang menimpa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat, menjadi puncak kekecewaan dan keprihatinan. Nurhadi menekankan bahwa insiden ini bukan yang pertama kali terjadi, sehingga mengindikasikan adanya masalah sistemik yang perlu diatasi segera. Evaluasi yang komprehensif, menurutnya, harus mencakup seluruh aspek, mulai dari pemilihan dan pengadaan bahan baku, proses distribusi, hingga pengawasan keamanan pangan yang ketat.

"Kejadian ini sangat memprihatinkan karena program MBG seharusnya menjadi solusi untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan menekan angka stunting," ujar Nurhadi. Ia menambahkan bahwa Badan Pangan Nasional (BGN) dan seluruh instansi terkait harus menjadikan kasus ini sebagai alarm keras untuk segera berbenah.

Komisi IX DPR RI, yang membidangi kesehatan, berencana untuk memanggil pihak-pihak terkait guna meminta penjelasan resmi. Nurhadi menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong dilakukannya audit menyeluruh terhadap vendor penyedia MBG di berbagai daerah. Audit ini bertujuan untuk memastikan standar higiene dan sanitasi pangan dipenuhi dengan baik. Jika ditemukan kelalaian atau pelanggaran prosedur, sanksi tegas dan transparan harus diberikan.

Lebih lanjut, Nurhadi mendorong pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk lebih aktif dalam melakukan pengawasan berkala. Pelatihan bagi para penyedia makanan di sekolah-sekolah juga dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai keamanan pangan.

"Kami di Komisi IX tetap berkomitmen agar program-program peningkatan gizi tetap berjalan, namun harus dengan pelaksanaan yang aman dan bertanggung jawab," tegas Nurhadi.

Beberapa kasus keracunan terkait program MBG yang terjadi sebelumnya:

  • Sukoharjo, Jawa Tengah: Puluhan siswa SDN Dukuh 03 keracunan setelah mengonsumsi ayam krispi.
  • Nunukan Selatan, Kalimantan Utara: Siswa-siswi SDN 03 Nunukan dan SMAN 2 Nunukan Selatan mengalami keracunan.
  • Batang, Jawa Tengah: 60 siswa TK hingga SMP dilarikan ke puskesmas setelah menyantap menu MBG yang diduga basi.

Rentetan kejadian ini menjadi bukti nyata bahwa evaluasi dan perbaikan menyeluruh terhadap program MBG adalah suatu keharusan. Keamanan dan kesehatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam setiap pelaksanaan program pemerintah.