Longsor Batutulis: Sistem Drainase Jadi Fokus Penanganan Permanen Pemkot Bogor

Longsor Batutulis: Sistem Drainase Jadi Fokus Penanganan Permanen Pemkot Bogor

Jalan Saleh Danasasmita, akses utama menuju Stasiun Batutulis dan wilayah selatan Kota Bogor, ambles dan longsor pada Selasa, 4 Maret 2025. Kejadian ini mengakibatkan terputusnya akses vital menuju kawasan tersebut, hingga perbatasan Sukabumi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor langsung merespon insiden ini dengan menutup akses jalan dan mengarahkan pengguna jalan untuk menggunakan jalur alternatif. Dua jalur alternatif telah diumumkan, yakni:

  1. Jalan Pamoyanan-Pabuaran-Hotel Aston-Jalan BNR
  2. Jalan BNR-Cipinanggading-Ranggamekar-Jalan Pamoyanan-Jalan Cipaku-Jalan Rancamaya

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 7 Maret 2025, mengungkapkan penyebab utama longsor tersebut. Investigasi awal menunjuk pada sistem drainase yang buruk sebagai faktor pencetus bencana. Terdapat tiga aliran mata air bawah tanah yang mengalir di bawah jalan Saleh Danasasmita. Aliran air ini, dikombinasikan dengan beban lalu lintas kendaraan yang cukup padat, telah melemahkan struktur tanah dan akhirnya menyebabkan longsor.

"Keberadaan tiga aliran mata air di bawah jalan tersebut merupakan temuan penting dalam penyelidikan kami," ujar Wali Kota Dedie. "Kombinasi beban kendaraan dan aliran air yang signifikan menyebabkan tanah menjadi labil dan meningkatkan risiko longsor." Pemkot Bogor saat ini tengah mengkaji beberapa solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan ini secara permanen. Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah relokasi akses jalan menuju Stasiun Batutulis. Pemilihan jalur alternatif ini didorong oleh kebutuhan untuk memastikan keamanan dan aksesibilitas jangka panjang bagi masyarakat.

"Kami berkomitmen untuk mencari solusi permanen, bukan hanya perbaikan sementara," tegas Wali Kota Dedie. "Rehabilitasi terus-menerus bukanlah solusi ideal. Oleh karena itu, kami sedang mengevaluasi berbagai opsi, termasuk kemungkinan relokasi jalan, untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang." Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Bogor untuk mengatasi masalah drainase yang menjadi akar permasalahan longsor tersebut. Selain relokasi jalan, kajian juga akan meliputi peningkatan sistem drainase di sekitar area tersebut untuk mencegah akumulasi air dan mengurangi tekanan pada tanah.

Pemkot Bogor menyadari pentingnya aksesibilitas menuju Stasiun Batutulis dan wilayah sekitarnya. Oleh karena itu, berbagai skenario sedang dikaji secara cermat, dengan mempertimbangkan aspek teknis, biaya, dan dampak sosial ekonomi. Proses pengkajian ini melibatkan tim ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk memastikan solusi yang dipilih efektif dan berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan solusi yang terintegrasi dan memastikan keamanan serta kelancaran akses bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Kejadian longsor di Jalan Saleh Danasasmita ini menjadi pelajaran berharga bagi Pemkot Bogor dalam hal pengelolaan infrastruktur dan sistem drainase perkotaan. Langkah-langkah yang diambil saat ini diharapkan dapat mencegah terjadinya longsor serupa di masa depan dan memastikan keselamatan serta kenyamanan masyarakat.