Identitas Santri di Pasuruan Terungkap Sebagai Korban Salah Target dalam Kasus Penculikan
Kasus penculikan yang menimpa seorang santri berinisial MS (17) dari Pondok Pesantren Moeslim Al Hidayat, yang dikenal sebagai Ponpes Metal di Pasuruan, Jawa Timur, memasuki babak baru. Setelah penyelidikan mendalam, pihak kepolisian mengumumkan bahwa MS ternyata merupakan korban salah sasaran. Pengungkapan ini didasarkan pada keterangan yang dihimpun dari tujuh orang saksi, di mana empat di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
AKBP Arbaridi Jumhur, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, menjelaskan bahwa motif penculikan ini berakar dari kesalahan identifikasi oleh para pelaku. Mereka menyangka MS adalah seseorang berinisial RN alias DPS, yang menjadi target utama mereka. Jumhur menegaskan bahwa MS, yang merupakan seorang santri di Ponpes Metal, tidak memiliki hubungan dengan RN alias DPS yang menjadi incaran para tersangka.
Kronologi kejadian menunjukkan bahwa MS diculik secara paksa oleh lima orang tak dikenal. Korban kemudian dimasukkan ke dalam sebuah mobil Avanza berwarna hitam dan dibawa pergi. Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman untuk mengungkap motif sebenarnya di balik penculikan yang salah sasaran ini, serta memastikan keamanan dan pemulihan psikologis korban.
Berikut adalah poin-poin penting yang terungkap dalam kasus ini:
- Korban Salah Sasaran: Santri MS menjadi korban penculikan karena kesalahan identifikasi oleh para pelaku.
- Target Sebenarnya: Para pelaku sebenarnya mengincar seseorang berinisial RN alias DPS.
- Penetapan Tersangka: Empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan ini.
- Proses Hukum Berlanjut: Pihak kepolisian terus melakukan penyidikan untuk mengungkap motif dan jaringan pelaku.
- Dukungan untuk Korban: Pihak pesantren dan keluarga memberikan dukungan penuh kepada MS untuk pemulihan.