Aksi Anarkis WNA Ghana di Kalibata City Berujung Penangkapan

Aksi seorang warga negara Ghana berinisial KUV di sebuah apartemen dan supermarket di kawasan Kalibata City, Jakarta Selatan, berakhir dengan penangkapan oleh pihak kepolisian. Insiden ini bermula dari permasalahan dengan pekerja cat di apartemen tempat KUV tinggal. Upaya mediasi yang dilakukan oleh pihak imigrasi dan kepolisian sebelumnya menemui jalan buntu, hingga akhirnya KUV melakukan tindakan yang meresahkan.

Kejadian bermula pada hari Senin (21/4), ketika pihak Imigrasi mencoba memediasi perselisihan antara KUV dan pekerja cat. Namun, mediasi tersebut tidak berjalan lancar. Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, KUV menunjukkan sikap tidak kooperatif dan berbelit-belit. Pada pukul 17.20 WIB, KUV keluar dari unit apartemennya sambil membawa sebilah pisau dan seorang anak berusia empat tahun. Ia kemudian pergi menggunakan mobil Agya dengan nomor polisi B-2361-SYP dan berhenti di depan pintu masuk mal.

Pihak keamanan apartemen dan Imigrasi segera menghubungi Polsek Pancoran untuk meminta bantuan pengamanan. Namun, KUV kembali menunjukkan sikap tidak kooperatif dan melarikan diri ke dalam supermarket Farmers Market. Di dalam supermarket, KUV mengamuk dan merusak barang-barang yang ada.

Polsek Pancoran kembali berupaya melakukan mediasi. Sempat terjadi kesepakatan di mana KUV bersedia keluar dari supermarket dengan dikawal oleh kepala mal Kalibata City berinisial V. Akan tetapi, situasi kembali memanas di area gate 2, di mana KUV diduga melakukan tindakan kekerasan dengan mencekik V. Seorang petugas keamanan berusaha untuk menghentikan aksi KUV, namun warga negara Ghana tersebut kembali melarikan diri ke area klinik.

Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan kemudian turun tangan membantu menangani situasi ini. Sekitar pukul 20.00 WIB, KUV berhasil diamankan dan dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Berikut adalah kronologi kejadian secara ringkas:

  • Mediasi Awal: Imigrasi dan polisi melakukan mediasi terkait perselisihan KUV dengan pekerja cat.
  • Penolakan Kooperatif: KUV menolak untuk bekerja sama dan keluar apartemen dengan membawa pisau dan anak.
  • Aksi di Supermarket: KUV mengamuk di Farmers Market dan merusak barang-barang.
  • Upaya Pengamanan: Polisi dan petugas keamanan mencoba mengamankan KUV.
  • Insiden di Gate 2: KUV diduga melakukan penyerangan dengan mencekik kepala mal.
  • Pelarian dan Penangkapan: KUV melarikan diri ke klinik sebelum akhirnya ditangkap dan dibawa ke RS Polri Kramatjati.