Tragedi Bengkulu: Remaja Tega Habisi Nyawa Dua Bocah karena Dendam Ikan Hilang
Kasus Pembunuhan Menggemparkan Bengkulu: Dua Bocah Ditemukan Tewas Mengenaskan
Bengkulu berduka. Dua bocah, ARP (8) dan AB (9), yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak 15 April 2025, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Penemuan mayat kedua korban yang terpisah di dua lokasi berbeda ini mengungkap sebuah tragedi pembunuhan yang dilakukan oleh seorang remaja berinisial P (17), yang merupakan tetangga korban.
Penemuan pertama terjadi pada Minggu (20/4/2025) siang, ketika warga Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, digegerkan dengan penemuan mayat seorang anak laki-laki di aliran Sungai Muara Jenggalu. Jasad tersebut ditemukan dalam sebuah karung yang diberi pemberat berupa batu.
Selang sehari kemudian, Senin (21/4/2025) malam, tim kepolisian berhasil menemukan jasad korban kedua. Kondisi jasad AB serupa dengan jasad ARP. Mayat ditemukan di dalam septic tank yang berada di kediaman warga. Keadaan mayat juga berada di dalam karung yang diisi batu sebagai pemberat.
Kombes Sudarno selaku Kapolresta Bengkulu mengkonfirmasi bahwa kedua bocah tersebut merupakan korban pembunuhan. Pihak kepolisian bergerak cepat untuk mengungkap kasus ini, dan berhasil mengamankan P sebagai pelaku.
Kronologi dan Motif Pembunuhan
Berdasarkan hasil penyelidikan, P mengakui perbuatannya dan menjelaskan modus operandinya. Pelaku mengakui telah melakukan pembunuhan dengan cara memiting dan menenggelamkan korban. Setelah memastikan korban tidak bernyawa, P memasukkan jasad kedalam karung, kemudian mengikatnya dengan batu, dan dibuang di dua lokasi yang berbeda.
"Kedua korban diikat lalu dimasukkan pelaku ke dalam karung. Lalu satu korban dibuang ke Sungai Muara Jenggalu. Agar tubuh korban tenggelam, pelaku juga masukkan batu ke dalam karung," ungkap Kombes Sudarno.
P sempat membawa jasad AB menggunakan sepeda motor menuju sungai, sementara ARP dibuang kedalam septic tank, karena takut orang tua pelaku segera pulang kerumah.
"Karena takut orang tuanya pulang, akhirnya korban ARP dibuang dalam septic tank. Agar tidak mengeluarkan bau, pelaku memberi kapur barus dan serai di dalam septic tank," Ujar Sudarno.
Motif dari pembunuhan ini terungkap sebagai rasa kesal dan dendam. P mengaku sering kehilangan ikan di kolam miliknya. Pada saat kejadian, P melihat kedua korban sedang memancing di sekitar kolamnya. Didorong oleh amarah dan dendam, P kemudian melakukan tindakan keji tersebut.
Kasus ini menggemparkan warga sekitar, mengingat pelaku dan korban saling mengenal dan tinggal berdekatan. Saat kejadian, rumah pelaku dalam keadaan kosong karena orang tua pelaku sedang bekerja.
Guna mengantisipasi amukan dari keluarga korban, pihak kepolisian mengamankan orang tua pelaku dari kediamannya.