Isca Widya: Kisah Streamer TikTok di Flyover Kiaracondong, Antara Nada dan Cacian
Di bawah bentangan flyover Kiaracondong yang ikonis di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Jakarta, seorang wanita bernama Isca Widya (35) menemukan panggung alternatifnya. Bukan gemerlap studio, melainkan tepi jalan yang ramai menjadi saksi bisu perjalanan Isca sebagai streamer karaoke di platform TikTok.
Setiap pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, Isca, seorang ibu dari empat anak, sudah bersiap dengan perangkat sederhananya. Flyover Kiaracondong menjadi latar belakangnya saat ia mulai bernyanyi dan berinteraksi dengan para penonton virtualnya. Aktivitas ini, menurut Isca, telah ia lakoni selama tiga bulan terakhir, setelah sebelumnya mencoba peruntungan dari rumah.
"Awalnya live streaming dari rumah, tapi ternyata jumlah penontonnya sama saja," ujar Isca, mengenang awal mula keputusannya untuk berpindah lokasi. Pengakuan ini mencerminkan realitas keras dunia hiburan digital, di mana popularitas dan atensi menjadi mata uang utama.
Namun, menjadi streamer bukan berarti lepas dari tantangan. Isca mengakui bahwa jumlah penontonnya fluktuatif. Pada hari wawancara, ia hanya disaksikan oleh tujuh akun. Imbalan yang ia dapatkan pun tidak seberapa. Seratus tiga puluh koin yang ia terima dari penonton hanya setara dengan tiga ribu rupiah.
Meski demikian, Isca tidak menyerah. Ia menganggap live streaming sebagai sumber pendapatan tambahan. Profesi utamanya adalah berjualan es teh di sebuah sekolah dasar di Antapani. Setelah selesai siaran, Isca langsung bergegas menuju sekolah untuk menjajakan minumannya.
"Dari live streaming sehari bisa dapat Rp 50.000, kalau sama jualan es ya, bersihnya sehari Rp 150.000 hingga Rp 200.000," ungkap Isca. Penghasilan ini, meski tidak besar, sangat berarti baginya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan jajan anak-anaknya.
Tantangan lain yang harus dihadapi Isca adalah komentar-komentar negatif dari penonton. Ia mengaku sering mendapat hujatan, bahkan hinaan yang menyakitkan. Namun, berkat bimbingan dari para senior di dunia live streaming, Isca belajar untuk mengabaikan komentar-komentar tersebut.
"Pernah ada yang komen, 'suara jelek, cuma modal badan, live apa jual diri.' Tapi ah, saya abaikan. Kalau anak saya lapar perut keroncongan, kan bukan mereka yang ngasih makan," tegas Isca. Ia lebih memilih untuk fokus pada komentar-komentar positif dan dukungan dari para penonton setianya.
Isca Widya adalah potret seorang ibu yang gigih mencari nafkah di tengah kerasnya kehidupan kota. Dengan bermodalkan suara dan keberanian, ia mencoba peruntungannya di dunia hiburan digital, di bawah naungan flyover Kiaracondong yang menjadi saksi bisu perjuangannya.