Pesta Ulang Tahun Berbayar: Pemilik Restoran Diduga Manfaatkan Tamu untuk Keuntungan Pribadi
Sebuah kisah kurang mengenakkan viral di media sosial, menceritakan pengalaman seorang wanita yang merasa 'terjebak' dalam sebuah pesta ulang tahun yang berujung pada tagihan yang harus dibayar oleh para tamu.
Cerita bermula ketika seorang wanita, yang identitasnya dirahasiakan, membagikan pengalamannya di sebuah platform online. Ia menceritakan bahwa temannya, sepasang pemilik restoran populer bernama Megan dan Dave, mengadakan pesta ulang tahun di restoran mereka. Sekitar 40 orang diundang ke acara yang diklaim sebagai pesta privat tersebut. Restoran bahkan ditutup untuk umum demi perayaan ini.
Menurut penuturan wanita tersebut, Dave, dalam sambutannya, mempersilakan para tamu untuk memesan menu apa pun yang mereka inginkan. Hal ini menimbulkan asumsi di antara para tamu bahwa Megan dan Dave akan menanggung biaya pesta tersebut. Namun, kejutan datang di akhir acara ketika pelayan membagikan tagihan individu kepada setiap tamu. Para tamu, termasuk wanita tersebut, diharuskan membayar penuh semua pesanan mereka, termasuk makanan dan minuman. Beberapa pasangan bahkan harus membayar hingga $350.
Para tamu merasa kaget dan tertipu. Mereka merasa diundang ke sebuah pesta, bukan makan malam biasa di restoran. Kekesalan mereka semakin bertambah karena Megan dan Dave diketahui tidak sedang mengalami masalah keuangan. Mereka baru saja membangun rumah baru, memiliki mobil mewah, dan sering berlibur.
Wanita tersebut menduga bahwa pasangan itu sengaja melakukan hal ini untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Ia memperkirakan bahwa Megan dan Dave berhasil meraup sekitar $5.000 dari teman-teman mereka dalam satu malam. Ia merasa seperti telah ditipu untuk menghadiri acara makan malam yang disamarkan sebagai pesta ulang tahun.
Sontak, unggahan wanita tersebut memicu berbagai komentar dari netizen. Banyak yang setuju bahwa pasangan itu telah memanfaatkan teman-teman mereka. Beberapa netizen bahkan menyarankan untuk memutuskan hubungan pertemanan dengan orang yang melakukan hal seperti itu. Insiden ini memicu perdebatan tentang etika dalam bisnis kuliner dan batasan antara pertemanan dan keuntungan finansial.