Tottenham Hotspur Terpuruk di Leg Pertama Liga Europa: Gol Bunuh Diri Menghancurkan Harapan
Tottenham Hotspur Terpuruk di Leg Pertama Liga Europa: Gol Bunuh Diri Menghancurkan Harapan
Kekalahan mengejutkan dialami Tottenham Hotspur di leg pertama babak 16 besar Liga Europa. Bertandang ke markas AZ Alkmaar di AFAS Stadion pada Jumat dini hari (7/3/2025) WIB, Lilywhites justru harus menelan pil pahit setelah takluk 0-1 akibat gol bunuh diri yang terbilang naas. Performa buruk sepanjang laga membuat peluang Tottenham untuk melaju ke babak selanjutnya menjadi semakin berat.
Sepanjang pertandingan, Tottenham tampak kesulitan mengembangkan permainan. Hingga menit ke-87, tim besutan Ange Postecoglou itu bahkan gagal menciptakan satu pun tembakan on target. Kebuntuan serangan kemudian dipecah oleh sebuah gol bunuh diri yang dicetak bek mereka sendiri, Lucas Bergvall. Upaya Bergvall untuk menyapu bola justru berbuah malapetaka; bola melambung tinggi dan bersarang di pojok kanan atas gawang, tak mampu dijangkau kiper Guglielmo Vicario. Kegagalan ini menjadi bukti nyata dari inkonsistensi permainan Tottenham yang selama ini menjadi sorotan.
Kekalahan ini tentu saja bukan akhir dari segalanya. Tottenham masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan di leg kedua yang akan digelar di kandang sendiri pekan depan. Namun, hasil negatif di leg pertama ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Apalagi, Liga Europa merupakan satu-satunya kompetisi yang masih dapat dimenangkan Tottenham musim ini, dan menjadi jalan terakhir bagi mereka untuk meraih tiket Liga Champions sekaligus mengakhiri puasa gelar yang sudah berlangsung sejak tahun 2008.
Manajer Tottenham, Ange Postecoglou, mengakui kekecewaannya atas hasil pertandingan. Dalam wawancara pasca-laga dengan ESPN, Postecoglou menyatakan, "Bukan malam yang menyenangkan untuk kami. Hasilnya mengecewakan, benar-benar mengecewakan." Ia menambahkan bahwa timnya gagal mengontrol pertandingan, bermain buruk, dan kesulitan baik saat menguasai maupun kehilangan bola. Postecoglou juga menyinggung kondisi lapangan yang sedikit menyulitkan permainan timnya. Lebih lanjut, ia menilai timnya kurang agresif, terlalu pasif dalam menekan lawan, dan gagal mengalirkan bola secara efektif untuk menciptakan peluang mencetak gol. "Secara kolektif, kami tidak tampil pada level yang diinginkan dan itu harus kami atasi," tegas Postecoglou.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Tottenham, yang tengah berupaya membenahi mentalitas tim setelah serangkaian hasil buruk sebelumnya. Tantangan besar kini menanti Tottenham untuk bangkit dan menunjukkan performa terbaiknya di leg kedua guna menghindari eliminasi dini dari Liga Europa dan mempertahankan asa meraih gelar juara.
Analisis: * Kelemahan Pertahanan: Gol bunuh diri yang terjadi menunjukan adanya celah dalam pertahanan Tottenham. Tim perlu memperbaiki koordinasi dan komunikasi antar pemain belakang. * Serangan Tumpul: Kegagalan menciptakan satu pun tembakan on target hingga menit ke-87 menggambarkan betapa tumpulnya lini serang Tottenham. Strategi serangan perlu dievaluasi dan ditingkatkan. * Mentalitas Pemain: Serangkaian hasil buruk sebelumnya tampaknya masih memengaruhi mentalitas pemain Tottenham. Membangun kembali kepercayaan diri tim menjadi kunci keberhasilan di leg kedua. * Tekanan Tinggi: Tottenham harus siap menghadapi tekanan tinggi di leg kedua, mengingat mereka harus menang dengan selisih gol yang cukup besar untuk lolos ke babak selanjutnya.