Ratusan Warga Cianjur Alami Keracunan Massal dalam Dua Hari Terakhir
Cianjur, Jawa Barat, digegerkan oleh dua insiden keracunan massal yang terjadi dalam kurun waktu dua hari. Lebih dari seratus tujuh puluh orang dilaporkan menjadi korban, memicu respons cepat dari pemerintah daerah dan provinsi.
Insiden pertama melibatkan puluhan siswa dan guru yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Laporan awal menunjukkan bahwa puluhan siswa dari SMP PGRI 1 dan MAN 1 Cianjur membutuhkan perawatan medis. Insiden kedua menimpa puluhan warga Kecamatan Mande yang mengalami gejala serupa setelah menghadiri sebuah acara hajatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mengatasi situasi ini. Tim medis dari berbagai puskesmas diterjunkan langsung ke lapangan untuk memantau kondisi para korban dan memberikan perawatan yang diperlukan.
"Informasi terbaru menunjukkan bahwa kondisi para siswa yang keracunan mulai membaik, begitu pula dengan warga Mande. Mereka terus dipantau oleh tenaga kesehatan dari puskesmas," ujar Yusman.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini. Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan dan koordinasi lintas lembaga untuk mencari tahu penyebab keracunan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur terus melakukan pendataan terhadap seluruh siswa yang terlibat dalam program MBG dan warga yang menghadiri hajatan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua korban mendapatkan penanganan medis yang memadai hingga pulih sepenuhnya. Pihak berwenang masih menyelidiki sumber pasti penyebab keracunan massal ini.