Kota Solo Dipilih Jadi Model Percontohan Program Kecamatan Berdaya Jawa Tengah

Solo Jadi Lokus Percontohan Program Kecamatan Berdaya

Kota Solo didapuk menjadi wilayah percontohan untuk program "Kecamatan Berdaya" yang merupakan inisiatif unggulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Program ini secara khusus menyasar kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, serta mendorong partisipasi aktif pemuda kreatif.

Tahap awal implementasi program ini mencakup lima kecamatan di Kota Solo, yaitu Jebres, Banjarsari, Pasar Kliwon, Laweyan, dan Serengan. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan apresiasinya atas kelengkapan fasilitas dan komitmen Kota Solo dalam mendukung program ini. Beliau menuturkan bahwa Solo akan menjadi model percontohan bagi daerah lain di Jawa Tengah.

"Kolaborasi ini yang pertama, dan Kota Solo memiliki kelengkapan yang paling baik untuk menjadi 'Kecamatan Berdaya'. Nantinya, kami akan menjadikan ini sebagai role model," ujar Gubernur Luthfi saat berada di Taman Cerdas Kota Solo.

Gubernur Luthfi menjelaskan bahwa pemilihan fokus pada wilayah kecamatan didasari oleh peran strategis kecamatan sebagai representasi pembangunan masa depan dan perpanjangan tangan pemerintah kabupaten/kota dan provinsi hingga tingkat desa. Ia menambahkan, kecamatan merupakan wadah yang representatif untuk implementasi program secara merata di seluruh Jawa Tengah.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan seluruh wilayah di Jawa Tengah dapat mengadopsi program ini. Langkah selanjutnya adalah penerbitan Surat Keputusan (SK) oleh masing-masing bupati dan wali kota untuk menunjuk kecamatan yang akan menjadi pelaksana program.

Alasan utama pemilihan Kota Solo sebagai lokasi percontohan adalah karena kota ini dinilai memiliki fasilitas yang lengkap dan memadai. Gubernur Luthfi juga mengungkapkan pengalaman pribadinya saat bertugas di Solo sepuluh tahun lalu, yang membuatnya terkesan dengan keberagaman dan potensi kota ini.

"Solo itu indah sekali, ada Technopark-nya, semuanya ada. Jadi miniatur keberagaman di wilayah Solo itu pernah saya alami 10 tahun yang lalu. Jadi saya ke sini itu nostalgia," ungkapnya.

Para peserta program Kecamatan Berdaya akan mendapatkan kartu zilenial yang memberikan akses ke berbagai fasilitas yang disediakan.

Wali Kota Solo, Respati Ardi, menambahkan bahwa implementasi program Kecamatan Berdaya akan diselaraskan dengan program Posyandu Plus yang telah berjalan di Kota Solo. Ia menjelaskan bahwa kedua program ini saling mendukung dalam memberikan pelayanan yang komprehensif kepada masyarakat.

"Saya rasa program Pak Gub yang di Kecamatan Berdaya ini beriringan dengan program kami yang Posyandu Plus," jelas Respati Ardi.

"Jadi di situ nanti kita konseling kalau ada yang bermasalah atau ada keluhan apapun nanti kita bisa langsung ke situ nanti sudah langsung tersedia," imbuhnya.