Eks Insinyur Tesla Ungkap Dugaan Perlakuan Semena-mena Elon Musk Terkait Isu Keamanan
Mantan Karyawan Tesla Beberkan Pengalaman Kontroversial dengan Elon Musk
A. Balan, seorang mantan insinyur Tesla, baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya yang kurang menyenangkan selama bekerja di perusahaan mobil listrik tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan media Inggris, Balan menuding Elon Musk, CEO Tesla, sebagai sosok yang "benar-benar jahat" dan "monster". Tudingan ini dilontarkan seiring dengan perjuangan hukum yang berkepanjangan antara dirinya dan Tesla.
Perseteruan ini bermula ketika Balan menyampaikan kekhawatiran mengenai potensi risiko keselamatan terkait desain interior Model S. Ia khawatir karpet lantai dapat bergeser dan menghalangi pedal rem, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Balan mengklaim bahwa ia mengikuti instruksi Musk sendiri, yang meminta karyawan untuk langsung menghubunginya jika menemukan masalah yang mendesak dan memerlukan solusi cepat demi kepentingan perusahaan.
Alih-alih mendapat respons positif, Balan menuturkan bahwa ia dan timnya justru menerima ancaman dari tim pengacara Tesla. Ia mengklaim bahwa anggota timnya yang sedang dalam proses pengajuan green card terancam dideportasi jika ia tidak segera mengundurkan diri.
Tuntutan Hukum dan Tuduhan Penggelapan
Balan, yang juga merupakan seorang penyintas kanker payudara stadium 3, menyatakan bahwa ia memperpanjang pertarungan hukumnya dengan Tesla untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah dan untuk mengungkap sifat pendendam Musk. Ia juga mengklaim bahwa sekitar 90% karyawan yang menyampaikan kekhawatiran kepada Musk akan segera dipecat.
Baru-baru ini, Balan memenangkan sengketa terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tidak sah. Pengadilan Banding Amerika Serikat untuk Ninth Circuit juga mengabulkan upaya gugatan pencemaran nama baik yang diajukannya pada tahun 2019. Tesla menuduh Balan menggunakan dana perusahaan untuk "proyek rahasia", yang jika terbukti benar, akan dianggap sebagai penggelapan. Namun, Balan dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
Meski demikian, kasus ini mungkin masih akan berlanjut melalui arbitrase karena adanya kontrak yang ditandatangani Balan saat bekerja di Tesla. Balan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa ia tidak akan mendapatkan kesempatan untuk maju ke pengadilan. Kasus ini masih bergulir dan membuka tabir mengenai budaya kerja di Tesla di bawah kepemimpinan Elon Musk.
Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:
- Mantan insinyur Tesla, A. Balan, menyebut Elon Musk "benar-benar jahat".
- Balan mengungkapkan kekhawatiran tentang keselamatan rem Model S.
- Ia mengklaim diancam deportasi untuk timnya jika tidak mengundurkan diri.
- Balan memenangkan sengketa PHK tidak sah melawan Tesla.
- Tesla menuduh Balan melakukan penggelapan dana perusahaan.