Tragedi di Timor Tengah Utara: Anak Lempari Paman hingga Tewas Usai Pembacokan Ayahnya
KUPANG, NTT - Sebuah insiden tragis terjadi di Desa Fatumtasa, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mengakibatkan hilangnya nyawa Simon Senak Akoit, seorang pria berusia 35 tahun. Insiden ini dipicu oleh aksi pembacokan terhadap Oktovianus Apu (52), ayah dari pelaku, Ignasius Loyala Akoit (26).
Kejadian bermula ketika Oktovianus, dalam keadaan mabuk setelah mengonsumsi minuman keras tradisional jenis sopi, mendatangi rumah Simon, yang merupakan adik kandungnya. Peristiwa ini terjadi pada Selasa sore. Setibanya di rumah Simon, terjadi percekcokan yang berujung pada penolakan Oktovianus untuk memenuhi permintaan Simon mengambil madu di Gunung Humus karena kondisi hari yang gelap dan dirinya yang masih di bawah pengaruh alkohol.
Penolakan ini memicu amarah Simon, yang kemudian melakukan penganiayaan terhadap Oktovianus. Oktovianus berusaha melarikan diri kembali ke rumahnya. Anak perempuan Oktovianus, Maria Dolorosa Akoit, segera menghubungi Ignasius dan mengabarkan kejadian yang menimpa ayah mereka.
Merasa terpanggil untuk membela sang ayah, Ignasius bergegas menuju rumah Oktovianus. Sesampainya di sana, saat ia berusaha mencari tahu duduk perkara masalah yang terjadi, Simon tiba-tiba muncul dari arah belakang rumah dengan membawa sebilah parang. Simon kemudian mengejar Oktovianus dan membacoknya di bagian kepala. Saat Simon hendak melancarkan serangan kedua, Ignasius dengan sigap mengambil batu dan melemparkannya ke arah kepala Simon. Akibat lemparan tersebut, Simon langsung tersungkur dan meninggal dunia di tempat kejadian.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melaporkannya kepada pihak kepolisian. Tim Inafis Polres TTU tiba di lokasi kejadian pada tengah malam untuk melakukan olah TKP. Jenazah Simon kemudian dibawa ke Puskesmas Wini untuk dilakukan visum.
Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk Ignasius, untuk mengungkap lebih lanjut motif dan kronologi kejadian yang menggemparkan warga Desa Fatumtasa ini.