Satu Abad KRL di Indonesia: Napak Tilas Sejarah dan Inovasi
Jakarta, 23 April 2025 – Gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai menggema di Stasiun Jakarta Kota pada Selasa (22/4/2025), menandai perayaan 100 tahun beroperasinya Kereta Rel Listrik (KRL) di Indonesia. Acara yang diselenggarakan oleh PT KAI Commuter ini bukan sekadar pesta nostalgia, melainkan sebuah perjalanan panjang menelusuri jejak sejarah transportasi publik yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut nadi ibu kota dan sekitarnya.
Sorotan utama acara ini adalah parade kereta legendaris yang membawa pengunjung dan penggemar kereta api menembus lorong waktu. Dari lokomotif listrik pertama yang dikenal dengan julukan 'Si Bon-Bon' hingga KRL modern produksi dalam negeri, setiap rangkaian kereta menceritakan kisah evolusi teknologi dan komitmen bangsa untuk menghadirkan layanan transportasi yang lebih baik.
Napak Tilas Sejarah KRL
Perjalanan KRL di Indonesia dimulai pada 6 April 1925, di era kolonial Belanda. Saat itu, jalur Jatinegara-Tanjung Priok menjadi saksi bisu peluncuran KRL pertama yang dikenal dengan nama Bon-bon ASS 8500. Dioperasikan oleh Stadsvervoerwegen SS, kereta ini menjadi tonggak awal elektrifikasi transportasi publik di Tanah Air.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menekankan bahwa perayaan ini bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga tentang merayakan inovasi dan kemajuan. "Kami ingin masyarakat merasakan manfaat dari transportasi publik yang terus berkembang dan memahami perjalanan panjang KRL di Indonesia," ujarnya.
Parade Kereta: Dari 'Bon-Bon' hingga Buatan INKA
Parade kereta legendaris menjadi magnet utama dalam perayaan ini. Pengunjung dapat menyaksikan langsung эволюции KRL dari masa ke masa, termasuk:
- Bon-bon ASS 8500: Lokomotif listrik pertama yang menjadi simbol elektrifikasi di Indonesia.
- KRL Djoko Kendil: Representasi era modernisasi KRL.
- Seri Jepang (6000, 7000, 203, 8500, JR205): Menandai era impor teknologi dari Jepang.
- KRL Produksi CRRC China: Simbol kerjasama internasional dalam pengembangan perkeretaapian.
- KRL Produksi PT INKA: Kebanggaan bangsa, menunjukkan kemampuan industri dalam negeri untuk memproduksi kereta api modern.
Lokomotif Listrik ESS 3201 atau 'Si Bon-Bon' menjadi bintang utama dalam parade ini. Kereta bersejarah ini dulunya melayani rute Tanjung Priok–Meester Cornelis (Jatinegara) dan menjadi simbol elektrifikasi pertama di Indonesia. Selain itu, hadir pula 'Djoko Kendil' dan kereta bertuliskan 'JALITA' yang semakin memeriahkan acara.
Parade ditutup dengan penampilan KRL produksi PT INKA, yang menjadi simbol kemajuan industri perkeretaapian nasional dan harapan akan masa depan transportasi publik yang lebih baik.
KMT Edisi Spesial: Mengabadikan Sejarah dalam Genggaman
Sebagai bagian dari perayaan, PT KAI Commuter juga meluncurkan Kartu Multi Trip (KMT) edisi spesial di Stasiun Jakarta Kota. KMT ini menampilkan desain yang menggambarkan sejarah dan perkembangan KRL di Indonesia, mulai dari 'Si Bon-Bon' hingga armada modern saat ini.
Peluncuran KMT edisi khusus ini menjadi simbol apresiasi atas perjalanan panjang dan kontribusi KRL dalam mempermudah mobilitas masyarakat urban Indonesia selama satu abad terakhir.