Investor Asing Mengamuk di Kalibata City: Pelanggaran Izin Tinggal dan Aksi Anarkis

Seorang Warga Negara Asing (WNA) membuat kehebohan di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, pada Senin (21/4/2025) dengan serangkaian tindakan anarkis. Insiden ini memicu pertanyaan mengenai pengawasan izin tinggal WNA dan penegakan hukum terkait. Pria tersebut, yang diketahui memiliki izin tinggal resmi sebagai investor, melakukan serangkaian aksi yang meresahkan, mulai dari menyerang warga hingga merusak fasilitas umum.

Menurut keterangan dari Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, WNA tersebut memiliki dokumen keimigrasian yang sah dan berlaku hingga Mei 2025. Namun, izin tinggalnya terbatas pada wilayah Jakarta Barat, bukan Jakarta Selatan tempat insiden terjadi. Pelanggaran batas wilayah ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai efektivitas pengawasan dan penegakan aturan terkait izin tinggal WNA di wilayah DKI Jakarta.

Kronologi Kejadian

Menurut saksi mata, Hilman Luthfi (31), WNA tersebut sebelumnya telah menunjukkan perilaku agresif di lingkungan apartemen. Klimaksnya terjadi pada Senin sore sekitar pukul 14.00 WIB, ketika ia menyerang seorang petugas cat dengan tongkat besi. Setelah insiden tersebut, pelaku melarikan diri ke area Kalibata City Square, tempat ia kembali berulah di sebuah supermarket.

  • Memukul petugas cat dengan tongkat besi.
  • Melarikan diri ke area Kalibata City Square.
  • Mengamuk di sebuah supermarket.
  • Menyiram tubuh dengan minyak goreng.
  • Merusak etalase supermarket.

"Anehnya, ia sudah berlumuran minyak dan tanpa busana. Banyak etalase pecah dan rusak," ujar Hilman. Akibat kejadian tersebut, dua orang mengalami luka-luka, satu di wajah dan satu lagi di kaki.

Setelah pengejaran yang intensif, polisi berhasil menangkap pelaku sekitar pukul 20.00 WIB. Supermarket yang menjadi lokasi amukan telah dibersihkan dan kembali beroperasi normal pada Selasa (22/4/2025) pagi. Pembeli sudah mulai berdatangan dan berbelanja seperti biasa, dengan petugas keamanan yang berjaga di sekitar lokasi.

Pegawai supermarket, Andi (bukan nama sebenarnya), menyatakan bahwa pembersihan area dilakukan segera setelah kejadian, sehingga supermarket dapat kembali beroperasi normal sejak pukul 08.00 WIB.