Mengenali Kista Payudara: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Kista payudara, seringkali teraba seperti bulatan berisi cairan, adalah kondisi umum yang dialami banyak wanita. Meskipun sebagian besar kista payudara bersifat jinak, penting untuk memahami gejala, penyebab, dan pilihan penanganan yang tersedia. Pemahaman yang baik akan membantu dalam mendeteksi dini dan mengambil langkah yang tepat.

Gejala Kista Payudara

Kista payudara dapat muncul dengan berbagai gejala, diantaranya:

  • Benjolan yang Mudah Bergerak: Kista biasanya teraba sebagai benjolan bulat atau oval yang terasa halus dan mudah digerakkan di dalam payudara.
  • Perubahan Ukuran dan Nyeri: Ukuran benjolan dan tingkat nyeri dapat berubah-ubah, seringkali meningkat sebelum menstruasi dan mereda setelahnya.
  • Keluarnya Cairan dari Puting: Beberapa wanita mungkin mengalami keluarnya cairan dari puting yang bisa berwarna jernih, kekuningan, atau kecoklatan.
  • Nyeri Payudara: Rasa nyeri atau tidak nyaman pada payudara, terutama di area benjolan, juga merupakan gejala umum.

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua benjolan di payudara adalah kista. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti kista payudara belum sepenuhnya dipahami. Namun, fluktuasi hormon, terutama estrogen, diyakini memainkan peran penting dalam pembentukan kista. Kista payudara lebih sering terjadi pada wanita:

  • Berusia antara 35 dan 50 tahun.
  • Masih mengalami siklus menstruasi (premenopause).
  • Menjalani terapi hormon setelah menopause.

Kista jarang terjadi pada wanita yang telah menopause dan tidak menjalani terapi hormon.

Jenis-Jenis Kista Payudara

Kista payudara dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan karakteristiknya, diantaranya:

  • Mikrokista: Kista berukuran sangat kecil yang hanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan pencitraan seperti mamografi atau USG.
  • Makrokista: Kista berukuran cukup besar sehingga dapat dirasakan saat pemeriksaan fisik. Ukurannya bisa mencapai 2,5 hingga 5 cm.
  • Kista Sederhana: Kista berisi cairan dan tidak mengandung komponen padat. Biasanya bersifat jinak.
  • Kista Kompleks: Kista yang mengandung komponen padat di dalam cairan. Jenis kista ini memerlukan evaluasi lebih lanjut karena berpotensi menjadi kanker.

Diagnosis dan Penanganan

Diagnosis kista payudara biasanya melibatkan pemeriksaan fisik oleh dokter, diikuti dengan pemeriksaan pencitraan seperti USG atau mamografi. Dalam beberapa kasus, biopsi jarum mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan kanker.

Penanganan kista payudara tergantung pada ukuran, gejala, dan jenis kista. Beberapa pilihan penanganan meliputi:

  • Observasi: Kista kecil yang tidak menimbulkan gejala biasanya tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat diobservasi secara berkala.
  • Aspirasi Jarum: Prosedur ini melibatkan pengeluaran cairan dari kista menggunakan jarum halus. Aspirasi jarum dapat meredakan nyeri dan mengurangi ukuran kista.
  • Pembedahan: Pembedahan jarang diperlukan, tetapi mungkin menjadi pilihan jika kista berukuran besar, menimbulkan gejala yang mengganggu, atau menunjukkan tanda-tanda yang mencurigakan.

Pentingnya Pemeriksaan Payudara Mandiri

Pemeriksaan payudara mandiri secara teratur merupakan langkah penting dalam mendeteksi dini perubahan pada payudara, termasuk kista. Dengan mengenali bagaimana payudara Anda biasanya terasa, Anda akan lebih mudah mendeteksi adanya benjolan atau perubahan lain yang tidak biasa. Jika Anda menemukan benjolan atau perubahan lain pada payudara Anda, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.