Indonesia Berduka: Menlu Sampaikan Penghormatan Terakhir untuk Paus Fransiskus di Kedubes Vatikan
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, melayat ke Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta pada hari Selasa, 22 April 2025, untuk menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus. Kehadiran Menlu Sugiono merupakan wujud penghormatan dan duka cita mendalam dari pemerintah Indonesia atas kepergian pemimpin spiritual umat Katolik sedunia tersebut.
Di Kedutaan Besar Vatikan, Menlu Sugiono bertemu langsung dengan Nunsius Apostolik untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono menyampaikan bahwa wafatnya Paus Fransiskus adalah kehilangan besar bagi dunia. Beliau menekankan bahwa Paus Fransiskus adalah sosok teladan yang menginspirasi dengan kasih sayang dan komitmennya terhadap perdamaian.
"Paus Fransiskus adalah figur yang luar biasa dalam hal cinta kasih, integritas moral, serta dukungannya yang tak tergoyahkan bagi perdamaian dan solidaritas terhadap kaum miskin dan terpinggirkan," ujar Menlu Sugiono, seperti dikutip dari Antaranews, saat berada di Nunsiatur Apostolik di Jakarta.
Dalam buku belasungkawa, Menlu Sugiono menuliskan pesan khusus yang mengenang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024 lalu. Kunjungan tersebut, menurutnya, akan selalu diingat sebagai momen yang membawa harapan dan persatuan bagi Indonesia dan seluruh dunia. Beliau juga mendoakan agar Paus Fransiskus beristirahat dalam kedamaian abadi.
Setelah menulis pesan belasungkawa, Menlu Sugiono dan Mgr. Piero Pioppo sempat berbincang singkat mengenai sosok Paus Fransiskus. Keduanya mengenang kepemimpinan dan warisan yang ditinggalkan oleh Paus.
Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus. Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, mengumumkan bahwa Kedutaan Besar Vatikan akan terbuka bagi umat Katolik dan masyarakat umum mulai hari Selasa hingga Kamis, 22-24 April 2025.
Kabar duka wafatnya Paus Fransiskus pertama kali diumumkan oleh Camerlengo Vatikan, Kardinal Kevin Farrell, pada hari Senin, 21 April 2025, pukul 07.35 waktu setempat. Dalam pernyataannya, Kardinal Farrell menyampaikan bahwa Paus Fransiskus telah kembali ke rumah Bapa dan seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya.
"Dengan rasa syukur yang mendalam atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih Tuhan yang tak terbatas dan penuh belas kasihan," imbuh Kardinal Farrell.
Pihak Vatikan kemudian mengumumkan bahwa penyebab kematian Paus Fransiskus adalah stroke yang berujung pada koma dan gagal jantung. Dokter Vatikan, Andrea Arcangeli, menjelaskan bahwa melalui surat kematian telah diidentifikasi stroke, diikuti koma dan kolaps kardiosirkulasi atau gagal jantung yang tidak dapat disembuhkan sebagai penyebab meninggalnya Paus Fransiskus.
Informasi tambahan terkait tata cara pelayatan dan penghormatan terakhir dapat diperoleh melalui pengumuman resmi dari Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
- Kedubes Vatikan buka buku belasungkawa untuk umum.
- Masyarakat dapat memberikan penghormatan terakhir.
- KWI memberikan informasi terkait misa requiem dan upacara peringatan.
- Masyarakat diimbau mengikuti perkembangan informasi resmi.