Rebutan Kursi Pasukan Oranye: Warga Jakarta Berbondong-bondong Melamar Jadi PPSU

Gelombang antusiasme melanda Balai Kota DKI Jakarta saat ratusan warga berbondong-bondong mengantre untuk melamar sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), yang lebih dikenal sebagai Pasukan Oranye. Pemandangan ini menjadi bukti nyata bahwa pekerjaan sebagai petugas kebersihan dan perawatan kota ini semakin diminati sebagai upaya untuk memperbaiki taraf hidup.

Antrean panjang mulai terlihat sejak pagi hari, tepatnya di Loket Penerimaan Surat dan Barang Balai Kota. Warga dari berbagai penjuru Jakarta, dengan membawa berkas lamaran lengkap, rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan barisan garda terdepan kebersihan ibu kota.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyambut baik antusiasme masyarakat ini. Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, memastikan bahwa proses seleksi akan dilakukan secara profesional dan transparan, tanpa adanya praktik titipan atau nepotisme. Pemerintah berjanji akan menindaklanjuti semua lamaran dan menyerahkannya kepada pihak berwenang untuk proses seleksi lebih lanjut.

Guna memudahkan masyarakat dan menghindari antrean panjang di Balai Kota, Pemprov DKI Jakarta mengimbau agar pendaftaran dilakukan secara daring melalui situs resmi Pemprov DKI Jakarta. Kanal lowongan kerja pada situs tersebut akan memfasilitasi proses pendaftaran secara online, sehingga lebih efisien dan nyaman bagi para pelamar.

Salah seorang pelamar, Ngatiar, mengungkapkan bahwa ia mendapatkan informasi lowongan PPSU dari RT setempat. Sebelumnya ia bekerja sebagai kuli panggul dengan penghasilan yang tidak menentu. Ia berharap dengan menjadi anggota Pasukan Oranye, nasibnya akan berubah menjadi lebih baik. Dengan bermodalkan ijazah SD, SKCK, surat bebas narkoba, daftar riwayat hidup, dan fotokopi KTP, ia berharap dapat diterima dan ditempatkan di wilayah Pulo Jahe, dekat dengan tempat tinggalnya.

Kahfi, warga Ciganjur, Jakarta Selatan, juga turut mengantre untuk melamar sebagai anggota Tim Putih di Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta. Informasi lowongan ini ia peroleh dari grup WhatsApp ibu-ibu. Ia berangkat dari rumah sejak pagi dan mendapati antrean yang sudah mengular setibanya di Balai Kota. Proses pendaftaran dimulai dengan pengambilan nomor antrean, penyerahan berkas, dan kemungkinan dilanjutkan dengan sesi wawancara.

Pramono, pejabat Pemprov DKI Jakarta, menjelaskan bahwa pendaftaran tidak hanya terpusat di Balai Kota, tetapi juga dapat dilakukan di 267 kelurahan dan kecamatan di seluruh Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka 1.100 lowongan pada periode pertama dan 506 lowongan pada awal tahun depan, sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia.

Untuk memastikan transparansi dan menghindari kecurigaan praktik 'orang dalam' dalam proses rekrutmen, Pemprov DKI Jakarta mewajibkan seluruh wali kota yang mendapatkan alokasi untuk melapor terlebih dahulu kepada dirinya maupun Wakil Gubernur. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menghilangkan stigma negatif yang selama ini melekat pada proses rekrutmen PPSU.