Kisah WNI di Jepang: Terisolasi dari Layanan Perbankan Digital Akibat Kelalaian Kartu SIM

Pindah ke negara baru memang menawarkan petualangan dan kesempatan menarik, namun seringkali ada detail kecil yang terlewatkan dan berakibat fatal. Salah satunya adalah pengelolaan kartu SIM, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada layanan perbankan digital.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Axel, yang kini bekerja di Tokyo, Jepang, berbagi pengalamannya mengenai pentingnya mempertahankan akses ke nomor telepon Indonesia. Awalnya, Axel berpikir bahwa mengganti kartu SIM Indonesia dengan eSIM lokal adalah solusi praktis. Ia menyerahkan kartu SIM Indonesianya kepada sang adik dengan tujuan agar nomor tersebut tetap aktif. Namun, keputusan ini segera menjadi penyesalan.

"Saya tidak menyadari betapa krusialnya akses ke mobile banking. Begitu kartu SIM Indonesia dicabut, saya langsung kehilangan akses karena tidak bisa menerima kode verifikasi," ujarnya. Dampaknya signifikan karena Axel tidak memiliki alternatif lain untuk mengelola keuangannya saat itu. Kejadian ini membuatnya menyadari betapa pentingnya menjaga nomor asal tetap aktif, terutama bagi mereka yang sering menggunakan layanan perbankan digital.

Pengalaman Axel memberikan pelajaran berharga bagi WNI yang berencana tinggal di luar negeri. Berikut adalah beberapa tips agar tetap terhubung dan tidak mengalami masalah serupa:

  • Pertahankan Kartu SIM Indonesia Aktif: Jika Anda menggunakan layanan perbankan digital, sangat disarankan untuk menjaga kartu SIM Indonesia tetap aktif. Hubungi operator seluler Anda untuk mengetahui paket khusus yang memungkinkan nomor tetap aktif meski berada di luar negeri. Opsi lainnya adalah menggunakan ponsel dengan fitur dual SIM sehingga Anda dapat menggunakan dua kartu sekaligus.
  • Manfaatkan Paket Roaming Internasional: Banyak operator seluler menawarkan paket roaming internasional yang memungkinkan Anda tetap menggunakan kartu SIM Indonesia untuk menelepon, mengirim SMS, dan mengakses internet di negara lain. Ini adalah solusi praktis jika Anda belum sempat membeli kartu SIM lokal namun tetap membutuhkan akses ke layanan penting.
  • Pertimbangkan eSIM: Jika ponsel Anda mendukung eSIM, ini bisa menjadi solusi yang praktis. Anda dapat membeli paket eSIM sementara di negara tujuan dan kembali ke SIM utama jika diperlukan.
  • Beli Kartu SIM Lokal: Jika Anda berencana tinggal lama di luar negeri, membeli kartu SIM lokal adalah pilihan yang lebih ekonomis dan praktis. Namun, pastikan Anda tetap menjaga kartu SIM Indonesia tetap aktif untuk sementara waktu jika Anda masih membutuhkan akses ke layanan yang memerlukan nomor Indonesia.

Kasus Axel menjadi pengingat bahwa persiapan sebelum pindah ke negara lain bukan hanya soal logistik besar, tetapi juga detail-detail kecil seperti kartu SIM. Bagi pengguna mobile banking, keputusan terkait kartu SIM dapat berdampak besar pada akses finansial. Pertimbangkan dengan matang apakah akan mempertahankan kartu lama, membeli paket roaming, atau menyiapkan rencana cadangan untuk mengakses layanan keuangan Anda. Langkah kecil ini dapat menghindarkan Anda dari stres dan kesulitan yang tidak perlu.