PBNU Klaim Transformasi Organisasi Capai Puncak Efektivitas di Bawah Kepemimpinan Gus Yahya
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menyatakan bahwa transformasi organisasi yang dijalankan selama tiga tahun kepemimpinannya telah mencapai titik optimal. Pernyataan ini disampaikan dalam acara silaturahmi dengan awak media di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).
Menurut Gus Yahya, berbagai pembenahan dan penataan telah dilakukan secara sistematis, mulai dari tingkat pusat hingga desa. Upaya ini mencakup penguatan sumber daya manusia melalui pelatihan kader di berbagai wilayah, serta peningkatan profesionalisme dalam pengelolaan keuangan dan tata kelola organisasi secara keseluruhan.
"Transformasi yang kami lakukan bersama jajaran PBNU telah mencapai titik optimal. Kami siap bekerja lebih progresif dalam merealisasikan agenda-agenda organisasi," ujar Gus Yahya.
Gus Yahya menjelaskan bahwa PBNU kini memiliki sistem perencanaan strategis yang terstruktur, dari tingkat nasional hingga daerah. Fokus utama saat ini adalah mengimplementasikan rencana-rencana tersebut di tengah masyarakat. Langkah ini merupakan bagian dari konsolidasi organisasi untuk memastikan operasional yang efektif, tata kelola yang profesional, perencanaan jangka pendek dan panjang yang matang, serta pengelolaan sumber daya yang terstruktur.
Dalam konteks peran NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Gus Yahya menegaskan bahwa NU sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan harus tetap menjalankan fungsinya sebagai organisasi masyarakat (ormas) dan tidak boleh terlibat dalam politik praktis.
"Artikulasi NU dalam dimensi politik tidak boleh bernuansa keterlibatan dalam percaturan kekuasaan," tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Yahya menjelaskan bahwa kontribusi NU dalam ranah politik adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam konteks kebangsaan, bukan sebagai pemain utama dalam perebutan kekuasaan. NU memiliki kompetensi dalam menggalang partisipasi masyarakat untuk kepentingan bangsa dan negara.
Gus Yahya juga menekankan bahwa tanggung jawab utama dalam mengurus rakyat berada di tangan negara. NU hadir sebagai mitra strategis untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut. Salah satu contohnya adalah dalam bidang pendidikan, di mana NU berperan aktif dalam pendirian dan pengelolaan sekolah.
"NU dengan struktur yang kami miliki, dengan konsolidasi yang kami tawarkan, hadir sebagai instrumen untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut," pungkas Gus Yahya.
Sebagai informasi, Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 24 Desember 2021, dan akan menjabat hingga tahun 2026.
Berikut adalah poin-poin utama yang disampaikan Gus Yahya dalam acara tersebut:
- Transformasi PBNU telah mencapai titik optimal.
- Penataan organisasi dilakukan secara sistematis hingga tingkat desa.
- Penguatan SDM melalui pelatihan kader.
- Peningkatan profesionalisme tata kelola organisasi.
- NU tidak boleh terlibat dalam politik praktis.
- NU berperan sebagai mitra strategis pemerintah.