Pemerintah terus memacu pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan fokus pada penyediaan hunian yang layak bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Otorita IKN mengumumkan rencana pembangunan 30 tower rumah susun (rusun) baru yang diproyeksikan dapat menampung hingga 5.400 ASN. Langkah ini diambil untuk mengakomodasi perpindahan ASN secara bertahap ke IKN.

Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menyampaikan bahwa pembangunan 30 tower rusun ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan fasilitas hunian yang memadai bagi para pegawai yang akan bertugas di IKN.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun 47 tower rusun di IKN, yang mampu menampung 8.410 ASN. Dengan penambahan 30 tower baru ini, total kapasitas hunian ASN di IKN akan mencapai 13.810 orang. Hal ini diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI.

Plt Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis H Sumadilaga, menyampaikan perkembangan terkini terkait pembangunan 47 tower rusun yang sedang berjalan. Ia menyatakan bahwa progres konstruksi telah mencapai 90 persen dan ditargetkan selesai pada Juni 2025. Penyelesaian proyek ini menjadi prioritas utama untuk mempercepat proses relokasi ASN ke IKN.

Otorita IKN juga telah menyiapkan sistem pemeliharaan aset-aset yang telah dibangun dan diserahterimakan oleh Kementerian PUPR. Alokasi anggaran untuk pemeliharaan telah disiapkan, dan pengelolaan aset akan dilakukan secara bertahap dari Kementerian PUPR dan Kementerian Perumahan ke Otorita IKN.

Berikut adalah rinciannya:

• Rusun yang sudah dibangun Kementerian PUPR: 47 tower
• Kapasitas Rusun yang sudah dibangun: 8.410 ASN
• Rusun yang akan dibangun Otorita IKN: 30 tower
• Kapasitas Rusun yang akan dibangun: 5.400 ASN
• Total Kapasitas Hunian ASN di IKN: 13.810 ASN

Dengan pembangunan infrastruktur hunian yang terus dikebut, pemerintah optimis bahwa IKN akan menjadi pusat pemerintahan yang modern dan nyaman bagi para ASN yang bertugas di sana.