Gempa Bumi Magnitudo 6,6 Guncang Sulawesi Utara, Warga Diminta Waspada Gempa Susulan

Gempa Guncang Sulawesi Utara, BMKG Imbau Masyarakat Waspada

Wilayah Sulawesi Utara diguncang gempa bumi dengan magnitudo 6,6 pada Selasa (22/4/2025), pukul 17.17 WIB. Episenter gempa berada di laut, sekitar 67 kilometer tenggara Pulau Karatung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat koordinat gempa berada pada 3,76° Lintang Utara dan 126,86° Bujur Timur dengan kedalaman 107 kilometer.

Guncangan gempa dirasakan di beberapa wilayah di Sulawesi Utara dan sekitarnya. Intensitas gempa bervariasi di setiap daerah. Di Melonguane, guncangan dirasakan pada skala III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity), yang berarti getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan menyebabkan benda-benda seperti jendela dan pintu bergetar.

Sementara itu, di Manado, Bitung, Bolaang Mongondow Timur, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), guncangan gempa dirasakan pada skala II-III MMI. Pada skala ini, getaran gempa dirasakan ringan oleh sebagian orang, terutama mereka yang berada di lantai atas bangunan.

Menanggapi kejadian ini, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi terjadinya gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan menghindari penyebaran berita bohong atau disinformasi yang dapat menimbulkan kepanikan.

Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa:

Berikut beberapa langkah yang direkomendasikan oleh BMKG jika merasakan guncangan gempa bumi:

  • Tetap Tenang: Jangan panik dan usahakan untuk tetap tenang.
  • Lindungi Diri: Jika berada di dalam ruangan, berlindunglah di bawah meja atau di tempat yang aman dari reruntuhan. Jauhi jendela dan benda-benda yang dapat jatuh.
  • Keluar dari Bangunan: Jika memungkinkan, segera keluar dari bangunan dan cari tempat terbuka yang jauh dari bangunan tinggi, tiang listrik, dan pohon.
  • Periksa Lingkungan: Setelah gempa mereda, periksa kondisi bangunan tempat tinggal atau tempat kerja. Jika terdapat kerusakan, segera laporkan kepada pihak berwenang.
  • Waspada Gempa Susulan: Tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Gempa susulan biasanya lebih kecil dari gempa utama, tetapi tetap dapat membahayakan bangunan yang sudah rusak.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat gempa ini. BMKG terus memantau perkembangan situasi dan akan memberikan informasi terbaru secara berkala. Masyarakat diimbau untuk selalu mengakses informasi resmi dari BMKG melalui website resmi, aplikasi mobile InfoBMKG, atau media sosial resmi BMKG.

Pentingnya Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa Bumi

Kejadian gempa bumi ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, khususnya gempa bumi. Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa bumi karena terletak di jalur pertemuan beberapa lempeng tektonik aktif. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu dan keluarga untuk memiliki rencana kesiapsiagaan gempa bumi, termasuk mengetahui tempat evakuasi terdekat, menyimpan perlengkapan darurat, dan memahami cara melindungi diri saat terjadi gempa bumi.

Pemerintah daerah dan instansi terkait juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap gempa bumi. Hal ini dapat dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan, dan simulasi gempa bumi secara berkala. Selain itu, penting juga untuk memperkuat infrastruktur bangunan agar tahan terhadap gempa bumi.

Dengan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan dampak negatif dari gempa bumi dapat diminimalkan dan masyarakat dapat lebih cepat pulih pasca bencana.