Angka Kemiskinan di Ciayumajakuning Masih Tinggi, Dedi Mulyadi Bakal Benahi Sektor Pertanian
20-November-24, 22:20Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Jumlah warga miskin di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning), Jawa Barat (Jabar), masih relatif tinggi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga miskin di empat daerah tersebut masing-masing mencapai 11 persen hingga 12 persen pada tahun 2023.
Menanggapi hal itu, Calon Gubernur (Cagub) Jabar nomor urut 4, Dedi Mulyadi mengatakan, dia akan membenahi sektor pertanian untuk menekan angka kemiskinan di Ciayumajakuning bila terpilih pada Pilkada 2024.
"Masyarakat Ciayumajakuning ini kan rata-rata bekerja sebagai petani, sehingga infrastruktur sektor pertanian harus dibenahi," kata Dedi Mulyadi, di Lapangan Sepak Bola Desa Kasokandel, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Jabar, Minggu (13/10/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Dia menjelaskan, areal persawahan di Ciayumajakuning kebanyakan masih menerapkan sistem tadah hujan. Karena itu, dia nantinya akan melakukan perbaikan pada sejumlah saluran irigasi.
Dedi meyakini, kesejahteraan masyarakat setempat dapat meningkat setelah infrastruktur pertanian diperbaiki.
Serapan tenaga kerja
Dedi menambahkan, dia pun akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja sektor industri yang tengah berkembang di Ciayumajakuning seiring dukungan infrastruktur, seperti Tol Cipali, Tol Cisumdawu, serta BIJB Kertajati.
"Serapan tenaga kerja di sektor industrinya harus ditingkatkan, sehingga menurunkan angka pengangguran, dan ini akan berdampak pada penurunan kemiskinan di Ciayumajakuning," ujar Dedi.
Dedi mengaku telah menyiapkan sistem kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota untuk menekan angka kemiskinan di Ciayumajakuning.
Dalam konsep yang dirancangnya, Dedi menyampaikan, pemerintah di tiap tingkat fokus dengan perannya masing-masing.
Termasuk, dia memaparkan, saat melaksanakan program-program lainnya yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
"Jadi, programnya adalah memperbaiki rumah dan sanitasinya, anaknya dijamin pendidikannya, biaya rumah sakitnya dijamin, lapangan kerjanya dibuka, dan orangnya harus produktif, jadi petani atau peternak, boleh," pungkasnya.