Kementan Ingin Kembangkan "Champion" Cabai untuk Jaga Stabilitas Harga
20-November-24, 22:10Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Kementerian Pertanian (Kementan) ingin mengembangkan champion cabai untuk menjaga stabilitas harga cabai.
Plt Sekretaris Jenderal Kementan Ali Jamil mengatakan salah satu fungsi champion cabai adalah untuk memastikan stok dan harga merata secara nasional.
Kementan mengumpulkan para champion atau pelaku usaha cabai melalui Forum Cabai Nasional 2024 untuk koordinasi pergerakan cabai dari daerah surplus ke daerah yang kekurangan.
Terdapat sekitar 20 champion cabai yang dikumpulkan dalam forum hari ini.
“Harapan kami mengundang para champion yang hadir, paling tidak ada 20 champion, berharap itu berkembang untuk menangani cabai kita di lapangan,” kata Ali Jamil kepada awak media usai membuka acara Forum Cabai Nasional 2024 di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2024).
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Muhammad Taufiq Ratule mengatakan, champion cabai sangat berperan untuk menyangga kekurangan produksi cabai di beberapa daerah.
“Champion punya logistik dan bekerja sama dengan kami, bagaimana champion ini berperan untuk menyangga kekurangan produksi sehingga secara cepat, kalau ada kenaikan harga akan dipasok cabai itu sudah siap di champion,” kata Taufiq.
“Ke depan akan kami pusatkan, champion-champion ini dihidupkan lebih banyak, dikembangkan, diadakan champion-champion yang lain karena sangat urgent,” ujar dia.
Dalam paparannya, Taufiq juga memastikan stok atau ketersediaan cabai rawit maupun merah nasional aman hingga Desember 2024.
Taufiq mengatakan bahwa Kementan memiliki early warning system atau sistem peringatan dini yang bisa memprediksi stok cabai dalam satu tahun.
“Early warning system ini kita bisa memprediksi kebutuhan paling tidak setahun. Sampai dengan Desember (2024), sebetulnya untuk kebutuhan cabai itu aman untuk ketersediaan secara nasional,” kata Taufiq.
Namun, lanjut Taufiq, terdapat beberapa wilayah yang kekurangan pasokan cabai. Sehingga logistik cabai harus digerakkan dari wilayah lain yang surplus.
“Tapi secara total (ketersediannya) cukup,” ujar dia.