Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 266,3 Triliun, Melonjak 36 Persen
20-November-24, 21:28Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Nilai realisasi pembiayaan utang pemerintah terus meningkat secara tahun kalender hingga Juli 2024.
Bahkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, realisasi penarikan utang pemerintah telah melonjak 36 persen.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, realisasi pembiayaan utang pemerintah mencapai Rp 266,3 triliun sampai dengan akhir Juli 2024. Nilai ini naik sekitar 36,6 persen dari realisasi Juli tahun lalu sebesar Rp 195 triliun.
Walaupun tumbuh pesat secara tahunan, realisasi pembiayaan utang pemerintah masih jauh dari target yang telah ditetapkan.
Sri Mulyani menyebutkan, realisasi pembiayaan pemerintah baru mencapai 41,1 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 648,1 triliun.
"Ini berarti realisasi baru 41,1 persen. Ini sudah bulan ketujuh (Juli) ya. Meski tumbuhnya cukup tinggi," kata dia, dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Agustus 2024, di Jakarta, Selasa (13/8/2024).
Lebih lanjut bendahara negara menjelaskan, kenaikan realisasi penarikan utang disebabkan oleh rendahnya pembiayaan pemerintah pada tahun lalu.
Pasalnya, pada tahun lalu, pemerintah mendapatkan "berkah" dari lonjakan harga komoditas, sehingga setoran pendapatan negara melesat dan APBN masih mencatatkan surplus hingga Juli 2023.
"Tahun lalu dengan penerimaan kita yang cukup tinggi dari berbagai komoditas boom, kita mengerem pembiayaan utang sangat dalam," tutur Sri Mulyani.