4 Tempat Wisata di Baubau Sultra yang Bakal Dikunjungi Turis Kapal Pesiar MS Geo Adventurer Cruises
20-November-24, 21:28Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini, BAUBAU - Kapal pesiar MS GEO Adventurer Cruises dijadwalkan akan singgah di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu, 18 Desember 2022.
Kedatangan kapal pesiar yang memuat wisatawan asing dari berbagai negara seperti Australia, New Zealand, dan negara lainya untuk melakukan kunjungan wisata.
Lewat kegiatan tersebut, Pemerintah Kota Baubau melalui Dinas Pariwisata akan memanfaatkan dengan membagikan leaflet atau selembaran tentang pariwisata Kota Baubau.
Kepala Bidang (Kumpulan berita terkini mengutip laporan) Pemasaran dan Kerja Sama Dinas Pariwisata Kota Baubau, Ahmad Yani menyebut menyambut kedatangan wisatawan asing, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa instansi.
Kata dia, ada empat tempat atau lokasi yang telah ditetapkan oleh agensi untuk dikunjungi para wisatawan asing ini.
"Di antaranya Pasar Wameo, Kampung Tenun Kelurahan Sulaa, Benteng Keraton Buton, dan Malige," ujarnya saat dikonfirmasi media ini, Jumat (16/12/2022).
Ia menjelaskan para wisatawan ke Pasar Wameo melihat living society atau kehidupan masyarakat yang melakukan transaksi jual beli di pasar tradisional, mengingat di negara mereka hanya ada pasar modern.
Untuk di Kampung Tenun Kelurahan Sulaa, turis ini akan diperlihatkan proses pembuatan tenun, produk-produk hasil tenun dan juga akan ke galeri tenun.
"Kalau di Benteng Keraton nanti kita akan ada Kande-Kandea, ini kita perlihatkan kepada mereka untuk mengetahui cara jamuan secara adat dan budaya di Kota Baubau," terangnya.
Selain itu, para wisatawan asing ini akan diperlihatkan dua tarian yaitu, Tari Lawati untuk menyambut tamu dan Tari Mangaru yang merupakan salah satu tarian khas di Kota Baubau.
Usai dari Benteng Keraton Buton, selanjutnya akan menuju ke Rumah Malige yang merupakan rumah adat suku Buton, Sulawesi Tenggara yang berbentuk rumah panggung.
"Di sana mereka akan melihat arsitektur peninggalan rumah adat Buton yang masih tersisa dan juga akan melihat ornamen-ornamen yang ada di dalamnya," kata Ahmad Yani.
Karena para wisatawan asing ini memiliki waktu terbatas dalam kunjungannya di Kota Baubau, maka waktu yang ditentukan oleh pihak agensi hanya berdurasi 6 jam.
Sehingga, kata dia, Dinas Pariwisata Kota Baubau juga akan memberikan leaflet atau selembaran yang berkaitan dengan destinasi wisata yang ada di Kota Baubau.
"Harapan kami setelah mereka membaca leaflet, nantinya mereka secara pribadi atau kelompok dapat kembali melakukan kunjungan wisata di Kota Baubau," jelasnya. (*)