Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000
20-November-24, 18:16Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Supartono (60), warga Kelurahan Tonatan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) tak kuasa meneteskan air mata saat menuturkan perjuangannya menjadi calon haji dan akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Pria yang bekerja sebagai tukang becak tersebut menceritakan awal mula dirinya ingin menunaikan ibadah haji di tengah kondisi ekonomi yang serba terbatas.
"Saya tahun 1983 sudah (narik) becak sama mulung, kadang kerja jadi tukang sapu, benerin genteng. Tapi keseharianya becak sama mulung," kata Supartono saat ditemui di Asrama Haji Surabaya, Jumat (17/5/2024).
Suatu ketika Supartono bermimpi digandeng oleh seseorang mengelilingi Kabah. Dia pun menanyakan hal tersebut kepada sejumlah kiai yang ada di Ponorogo.
"Saya mimpi digandeng seseorang mengelilingi Kabah sambil doa tawaf. Terus saya sowan (berkunjung) ke kiai sepuh, diberi amanah supaya nabung," jelas dia.
Pria dua anak tersebut pun langsung memutuskan menabung.
"Penghasilan dulu Rp 15.000 sampai Rp 20.000, sekarang Rp 60.000 hingga Rp 70.000. Mulungnya kadang mulai jam 07.30 WIB sampai 11.00 WIB, becaknya habis duhur," ujarnya.
"(Hasil) jadi tukang becak, sama pemulung, tiap hari dapat uang, saya tabung sehari Rp 3.000 kadang Rp 4.000, enggak saya ambil tapi dibelikan kambing, setelah beranak, anaknya saya jual," tambah dia.
Supartono memutuskan mendaftar haji tahun 2011 setelah bertahun-tahun menabung.
Akhirnya, dia tergabung dalam kloter 19 dan berkesempatan berangkat ke Tanah Suci, di 2024.
"Perasaannya hatinya enggak karu-karuan, makanya darah saya tadi 200, biasanya darah saya 160 sampai 150, bingung saya. Akhirnya saya ikut orang-orang, disuruh istirahat, minum obat, disuruh tidur," ucapnya.