Penduduk Gaza hanya Bisa Konsumsi Makanan dengan Nilai Gizi Paling Rendah, Hadapi Ancaman Malnutrisi Masal
20-November-24, 17:46
KONFLIK Palestina dan Israel telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luas di Gaza. Penduduk Gaza menghadapi tantangan besar dalam memperoleh akses terhadap sumber daya dasar, termasuk air bersih, listrik, makanan, dan layanan kesehatan.
Untuk itu, kekurangan gizi akut telah menyebabkan penurunan berat badan pada anak-anak di Gaza meningkat hampir 16 persen. Merangkum dari situs El Pais, Sabtu (9/3/2024), PBB melaporkan tingkat malnutrisi akut meningkat dari 0,8 persen menjadi 15,6 persen.
90 persen anak-anak serta 95 persen wanita hamil dan menyusui menghadapi kekurangan pangan yang parah. Selain itu, kekerasan seksual mungkin juga dilakukan oleh Hamas terhadap para sandera. Al Shifa dan Kamal Adwan merupakan Rumah Sakit yang dimana terdapat 50 anak menderita malnutrisi akut parah.
Sedangkan, pada wilayah Palestina yang diduduki unit pediatrik juga mengalami kebanjiran pasien yang menyebabkan 10 anak meninggal karena kelaparan dan dehidrasi. Hal ini mungkin dikarenakan sebagian besar misi badan kesehatan PBB ke Gaza utara ditolak.
Menurut perwakilan WHO, dari 16 misi bantuan yang diminta pada Januari, hanya tiga yang disetujui, empat di antaranya dicegah dan sembilan di antaranya ditolak. Penurunan berat badan secara tidak wajar yang dialami pada anak-anak akibat malnutrisi ini tidak dapat diperbaiki.
Sebelum terjadinya permusuhan, kekurangan gizi akut yang dialami anak-anak berusia di bawah dua tahun pada jalur Gaza utara jarang terjadi. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah tersebut mampu melakukan produksi ikan dan pangan lainnya untuk mencukupi kebutuhannya sendiri.
Selanjutnya, pejabat WHO menyatakan bahwa 90 persen anak-anak berusia di bawah dua tahun dan 95 persen wanita hamil dan menyusui saat ini menghadapi kemiskinan pangan yang parah.